Jakarta, (Antara) - Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrahman Syahuri mengatakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi bisa dipidana akibat kegiatan pembagian alat kontrasepsi di universitas saat berlangsungnya Pekan Kondom Nasional. "Bisa saja (Menteri Kesehatan dipidanakan), termasuk perusahaan kondom itu, kan ada kerja sama perusahaan. Kalau ada pengacara publik yang mempersoalkan itu bisa saja," kata Taufiqurrahman Syahuri seusai menguji para Calon Hakim Agung di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Rabu. Sebelumnya di dalam sesi wawancara terbuka Calon Hakim Agung, Taufiqurrahman menanyakan kepada salah satu calon apakah tindakan pembagian kondom yang mendapatkan restu pemerintah selama Pekan Kondom Nasional (1-7 Desember 2013) bisa dipidanakan atau tidak. Saat itu Calon Hakim Agung Suhardjono mengatakan pemerintah tidak bisa dipidanakan karena pembagian kondom itu merupakan kebijakan demi kepentingan masyarakat umum. Taufiqurrahman menjelaskan, di dalam undang-undang disebutkan barang siapa memberikan, menyerahkan dan atau memperlihatkan alat pencegah atau alat menggugurkan kehamilan dapat dipidana sembilan bulan penjara. "Kalau kondomnya itu halal dan tidak melanggar hukum, sama seperti minuman keras tidak melanggar hukum. Yang menjadi masalah itu caranya dengan membagi-bagikan, karena itu yang menerima bisa anak di bawah umur, apalagi ke kampus-kampus dengan mobil bergambar (model) 'aduhai' mengundang nafsu birahi," kata dia. Taufiqurrahman menilai harus ada pemisahan antara alat kontrasepsi dengan cara menyebarkannya. Menurut dia, selama alat kontrasepsi itu dibagikan dokter tidak akan menjadi masalah. "Di luar negeri saja tidak ada membagi-bagikan seperti itu, cuma ditaruh di hotel di wc umum. Indonesia 'sok' modern. Meskipun itu kebijakan pemerintah, tapi ya kebijakan kan tidak boleh melanggar hukum, kalau kebijakan boleh melanggar hukum maka korupsi saja," tuturnya. (*/jno)
Berita Terkait
Kunjungan Menkes di RSUD Adam Malik Medan
Jumat, 28 Juni 2024 16:03 Wib
Menkes hadiri peluncuran hasil inovasi kesehatan kerja sama RSUP M Djamil-Unand
Sabtu, 24 Februari 2024 20:02 Wib
Menkes: Digitalisasi kesehatan berperan tingkatkan "trust" masyarakat
Kamis, 7 Desember 2023 20:32 Wib
Menkes: Wabah pneumonia di China bukan virus baru seperti COVID-19
Rabu, 29 November 2023 14:03 Wib
Menkes Budi: Bersenang-senang kunci kesehatan jiwa
Sabtu, 11 November 2023 20:16 Wib
Menkes: Gelombang dua bantuan untuk Palestina dikirim 3 pekan ke depan
Sabtu, 4 November 2023 14:34 Wib
Menkes: Rumah Sakit Terapung tingkatkan layanan kesehatan di wilayah terpencil
Minggu, 10 September 2023 7:28 Wib
Menkes: Keputusan akhiri darurat kesehatan berada di tangan kepala negara
Senin, 8 Mei 2023 20:33 Wib