Legislator RI ingatkan kewaspadaan hadapi curah hujan tinggi pasca bencana Sumbar

id Legislator RI dari Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama,bencana Sumbar

Legislator RI ingatkan kewaspadaan hadapi curah hujan tinggi pasca bencana Sumbar

Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama. Legislator RI dari Partai Gerindra meminta kewaspadaan seluruh pihak dengan perkiraan musim hujan yang masih berlangsung pasca bencana alam di Sumatera Barat. ANTARA/AL FATAH

Bukittinggi (ANTARA) - Legislator RI dari Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama mengingatkan masyarakat di Sumatera Barat untuk tetap mewaspadai prediksi kondisi cuaca curah hujan tinggi yang berpotensi terjadi pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor.

"Sesuai analisa BMKG, musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga awal 2026, kita meminta seluruh pihak mewaspadai khususnya di Sumatera Barat (Sumbar)," kata Ade di Bukittinggi, Jumat (12/12).

Ia mengatakan meski perkiraan badai siklon sudah menjauhi Sumbar, pemerintah daerah dan lembaga terkait diminta tetap meningkatkan mitigasi bencana.

"Juga perlu rasanya lebih meningkatkan penyampaian atau sosialisasi lebih mendalam khususnya kepada masyarakat yang berpotensi terdampak. Mitigasi bencana diperlukan guna mengurangi resiko seperti bencana yang sudah terjadi sebelumnya," kata Ade.

Ia menegaskan pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait berupaya melakukan intervensi seperti rekayasa cuaca.

Ade Rezki Pratama mengungkap telah mengunjungi hampir seluruh kecamatan terdampak bencana yang ada di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman.

"Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami dimintai turun langsung ke lapangan dan berikan bantuan. Utama saat ini adalah validasi data kebencanaan bekerjasama dengan seluruh pimpinan daerah," katanya.

Ia menegaskan pemerintah memprioritaskan revitalisasi menyeluruh fasilitas umum yang rusak, perumahan dan hunian warga, sekolah dan kebutuhan strategis pasca bencana.

"Hari ini juga kami mengupayakan 10 unit generator listrik berkekuatan 60.000 watt sebagai penunjang kebutuhan listrik warga terdampak bencana untuk 10 kecamatan yang distribusi listriknya belum maksimal," kata Ade.

Sementara itu, salah seorang warga korban bencana di Palembayan, Kabupaten Agam, Nopendri (51) mengatakan harapannya agar rumahnya segera diperbaiki setelah rusak karena bencana banjir bandang.

"Musim hujan ini menimbulkan trauma juga pada anak-anak kami, saat ini kami hanya bisa berlindung di posko pengungsian. Semoga rumah cepat kembali kami huni, kami minta juga sungai diperbaiki," katanya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.