Simpang Empat (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menekankan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat waktu untuk mengajukan (upload) pengajuan pencairan anggaran agar tidak terkendala.
"Kita memberikan pendampingan kepada SPPG yang ada. Kita mengingatkan agar mengupload proposal pengajuan anggaran sebelum deadline. Pengajuannya satu kali dalam dua Minggu," kata Koordinator Wilayah BGN Pasaman Barat Putri Geo Anggriani di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya jika pengajuan anggaran di luar deadline yang ditetapkan maka akan terjadi keterlambatan keluarnya anggaran.
Jika terjadi keterlambatan, katanya, maka kepala SPPG wajib langsung melaporkan sehingga bisa ditindaklanjuti ke atasan agar anggaran untuk operasional dapur SPPG segera dicairkan..
Dia mencontohkan beberapa waktu lalu pada SPPG Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman alami keterlambatan turunnya anggaran yang harusnya turun di tanggal 7 November.
Lalu kepala SPPG melaporkan anggaran belum turun maka BGN langsung lapor ke Kepala Regional Sumatera Barat dan dari Kepala Regional Sumatra Barat langsung meneruskan ke pusat.
"Tanggal 9 November 2025 anggaran untuk SPPG Lingkuang Aua sudah cair. Begitu juga dengan dapur SPPG lainnya juga," katanya.
Dia menyebutkan sebanyak 5.775 orang telah menerima manfaat dari program MBG dari tiga SPPG yang telah beroperasi di daerah ini.
"Secara bertahap manfaat MBG telah dirasakan oleh para siswa yang ada sesuai jumlah SPPG yang telah beroperasi. Hingga saat ini pelaksanaannya berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan teknis yang ada," katanya.
Tiga SPPG yang telah beroperasi itu adalah SPPG Rimbo Janduang, SPPG Batang Tian Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman dan SPPG Jorong Koto Dalam Nagari Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur.
