Padang (ANTARA) - Matahari perlahan mulai merangkak naik menandai berbagai aktivitas pagi itu sudah dimulai. Dari kejauhan dua orang siswa dan siswi sekolah dasar terlihat membawa kantong plastik masing-masing berwarna putih dan kuning yang berisikan beberapa sampah botol air mineral. Sampah-sampah itu mereka tukarkan ke Bank Sampah Berseri Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara yang merupakan binaan PT Inalum. Setiap sampah plastik botol air mineral yang ditukarkan memiliki nilai rupiah. Selain untuk menabung, sebagian anak-anak di Kuala Tanjung menukarkan sampah plastik tersebut dengan tiket masuk ke tempat pemandian yang sudah bekerja sama dengan PT Inalum.
Tidak hanya anak didik, masyarakat di sekitar kawasan tersebut secara rutin juga menukarkan sampah-sampah rumah tangga di antaranya kertas, buku, sarang telur, kaleng susu, seng bekas hingga potongan besi. Para ibu rumah tangga umumnya menukarkan sampah-sampah itu dengan berbagai kebutuhan pokok mulai dari beras, minyak goreng, gula, sabun mandi, pasta gigi hingga garam.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, PT Inalum melatih para pengelola Bank Sampah Berseri untuk dapat mengolah sampah kertas menjadi produk daur ulang yang bernilai ekonomis seperti paper bag yakni kantong atau tas yang biasanya digunakan sebagai tas belanja, kemasan produk maupun pembungkus barang. Lebih hebatnya, Bank Sampah Berseri saat ini telah memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan PLN sebagai penyuplai energi hijau untuk operasional kegiatan.





