Polisi sebut olah TKP di SMAN 72 Jakarta telah selesai

id ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelurahan Kelapa Gading Barat,SMAN 72 Jakarta,Jakarta

Polisi sebut olah TKP di SMAN 72 Jakarta telah selesai

Personel Gegana Brimob Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dalam Masjid SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Polda Metro Jaya menyebutkan sebanyak 55 orang mengalami luka-luka dalam ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang. ANTARA FOTO/Naufal Khoirulloh/tom.

Jakarta (ANTARA) - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budhi Hermanto menyatakan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading sudah selesai.

"Kegiatan olah TKP dinyatakan selesai jam 21.00 WIB," kata dia di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan jika olah TKP pada Jumat ini mencukupi seluruh kebutuhan maka tidak akan dilakukan lagi.

"Jika sudah dinyatakan cukup, tidak perlu lagi," kata dia.

Menurut dia, untuk hasil olah tempat kejadian perkara ini akan disampaikan pada Sabtu (8/11).

"Untuk hasil besok (8/11)," katanya

Sebelumnya Dankorbrimob Polri Irjen Pol. Ramdani Hidayat telah meninggalkan lokasi SMAN 72 Jakarta pada Jumat malam.

Irjen Pol Ramdani meninggalkan lokasi dan ditanyai oleh wartawan yang berjaga di depan gerbang SMAN 72 Jakarta.

"Terkait kejadian Kapolres yang bisa menyampaikan," katanya sambil berlalu.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budhi saat jumpa pers di Polda Metro Jaya menjelaskan untuk perkembangan jumlah korban ledakan SMAN 72 Jakarta hingga saat ini adalah 54 orang siswa dengan rincian 27 dirawat di RS Islam Jakarta, enam dirawat di RS YARSI dan 21 orang siswa sudah diperbolehkan pulang.

"Kemudian saat kami tinjau terkait luka apa saja yang dialami para korban yaitu luka-luka lecet dan pendengaran terganggu," katanya.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.