Senter pemandu Tanjakan Sitinjau Lauik, sahabat para pengemudi

id tanjakan, sitinjau lauik, padang, pengemudi,relawan

Senter pemandu Tanjakan Sitinjau Lauik, sahabat para pengemudi

Dokumentasi - Foto udara antrean kendaraan saat bergantian melintasi tanjakan Sitinjau Lauik di Padang, Sumatera Barat, . ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.

Padang (ANTARA) - Melintas pada malam hari di kawasan tanjakan Sitinjau Lauik di Lubuk Kilangan Kota Padang harus ekstra hati-hati.

Selain tanjakanya cukup curam dan panjang, juga ada belasan kelokan tajam di sana yang harus dilintasi dengan konsentrasi penuh.

Pada malam hari penerangan jalan di kelokan itu tidak ada, namun kehadiran relawan pemandu di setiap kelokan menjadi sahabat pengendara.

Mereka dengan senter di tangan, memandu para pengendara baik yang sedang menanjak dari arah Padang maupun yang lagi menurun dari arah Solok.

Mereka memberi kode kepada pengemudi untuk melintas di jalur mana saat memasuki tikungan itu, pasalnya disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas.

Terutama saat ada kendaraan atau truk besar seperti trailer atau bus ukuran besar yang melintas, maka pemandu beraksi memandu jalan. Mengarahkan jalur atau meminta pengemudi dari arah atas dan bawah berhenti untuk memberi prioritas kendaraan berat memasuki tikungan yang hampir 380 derajat.

Para relawan sudah paham mengatur arus lalu lintas di kelokan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.

Pengendara harus mengikuti arahan relawan saat melintas dalam kondisi lalu lintas sibuk. Pasalnya kesalahan mengambil jalur bisa berakibat fatal, yakni tertahan atau macet di kelokan.

Pasalnya kendaraan besar membutuhkan ruang kelokan lebih luas dan lebar, sehingga kendaraan dari arah berlawanan harus memberikan ruang.

Jangan sesekali asal salip di Tanjakan Sitinjau Lauik pada saat arus lalu lintas padat atau saling mengantre baik saat menanjak maupun saat menurun.

Posko Relawan

Para relawan siang malam bertugas di sana, tanpa seragam mereka mengatur lalu lintas. Mereka secara bergantian bertugas dan menunggu di posko yang ada di setiap kelokan.

Bahkan pada malam hari, mereka rela bergelap-gelapan , hanya diterangi sorot lampu kendaraan yang melintas saja.

Mereka sigap saat ada kendaraan truk besar dari arah bawah atau tengah menanjak. Mereka dipandu untuk menggunakan jalur sebelah kanan dan menghentikan kendaraan dari arah atas atau Solok.

Dengan senter di tangan, pengemudi sudah mengerti jalur mana yang harus diambil, dan di titik mana harus berhenti memberi ruang bagi kendaraan dari arah berlawanan.

Mereka juga menjadi pengawal saat ada kendaraan yang mogok tak kuat menanjak di tanjakan. Secara langsung mereka memberlakukan satu jalur hingga truk itu bisa menanjak atau selesai dievakuasi.

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.