Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengusulkan pembangunan dan rehabilitasi irigasi tersier ke Kementerian Pertanian seluas 15.992,30 hektare dalam meningkatkan usaha petani setempat.
"Proposal usulan pembangunan dan rehabilitasi irigasi tersier ke Kementerian Pertanian ini kita usulkan pada 17 April 2025," kata Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal di Lubuk Basung, Senin.
Ia mengatakan ke 15.992,30 hektare ini untuk 662 lokasi tersebar di Kecamatan Baso, Kamang Magek, Tilatang Kamang dan lainnya.
Bantuan pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan irigasi tingkat usaha tani ini untuk membantu petani mendapatkan air dalam mengolah lahan.
"Ini untuk membantun petani, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.
Ia menambahkan Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian merealisasikan kegiatan bantuan pemerintah (Banpem) optimalisasi lahan non rawa pada 2024 seluas 2.651 hektare.
Ke 2.651 hektare lahan itu disalurkan tiga tahap. Pada tahap satu sampai akhir September 2025, terealisasi sebanyak 22 kelompok tani dengan luas lahan 276 hektare di
lima kelompok tani di Kecamatan Baso, tiga kelompok tani di Kecamatan Kamang Magek, empat kelompok tani di Kecamatan Tilatang Kamang.
Setelah itu tiga kelompok tani di Kecamatan Banuhampu, tiga kelompok tani di Kecamatan Ampek Angkek dan empat kelompok tani di Kecamatan Canduang.
"Kondisin fisik saat ini sudah mencapai 100 persen," katanya.
Untuk tahap dua, direalisasikan sebanyak 524 hektare lahan bagi 38 kelompok tani.
Tahap tiga rencananya seluas 1.631 hektare untuk 111 kelompok tani. Namun ini menunggu anggaran dari Kementerian Pertanian untuk fasilitas berupa perbaikan infrastruktur pertanian dalam menyediakan air irigasi dan peningkatan produktifitas pertanian.
Disamping itu juga dilaksanakan pembangunan dam parit sebanyak tiga paket dengan lokasi di Kecamatan Baso dua unit dan Kecamatan Ampek Angkek satu unit dengan target bisa mengairi sawah seluas 90 hektare.
"Kedepan akan terus diupayakan memperkuat irigasi tersier tingkat usaha tani," katanya.
