Padang (ANTARA) - Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang Kolonel Laut (P) Mulyadi mengatakan rangkaian kegiatan ASEAN Plus Cadet Sail (APCS) 2025 yang diikuti kadet dan delegasi dari 22 negara serta taruna KRI Bima Suci merupakan wadah untuk mempromosikan budaya lokal ke kancah internasional.
"Selama beberapa hari di Kota Padang mereka berkunjung ke sejumlah destinasi, baik itu yang sifatnya study tour, religi tour maupun city tour dan tentu saja ini akan mempromosikan budaya lokal ke kancah internasional," kata Mulyadi di Padang, Selasa.
Mulyadi mengatakan salah budaya lokal yang diperkenalkan kepada para kadet, delegasi maupun taruna KRI Bima Suci ialah adat alam Minangkabau.
"Mereka mengenalnya dengan pergi ke sebagian dari wilayah Sumatera Barat ini untuk berdestinasi. Jadi, mereka tahu fisiknya langsung," ujar Mulyadi.
Selain itu, dengan melakukan perjalanan ke sejumlah destinasi di provinsi itu, kadet, delegasi maupun taruna dapat pula lebih mengenal sejarah Sumatera Barat, baik itu sejarah dari dari zaman kolonialisme, zaman kerajaan maupun zaman penjajahan.
KRI Bima Suci bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat, dalam rangkaian kegiatan ASEAN Plus Cadet Sail (APCS) 2025 yang melibatkan 37 kadet dan delegasi dari total 22 negara serta 97 taruna dari Akademi Angkatan Laut.
Bersandarnya KRI Bima Suci di Kota Padang saat ini merupakan kali ketiganya sejak diresmikan menjadi unsur kapal perang TNI Angkatan Laut pada 2017.
