Wali Kota Sawahlunto tuntaskan 100 hari kerja, fokus layanan dasar dan pertajam birokrasi

id Wali Kota Sawahlunto,Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat ,Wali Kota Riyanda,event pariwisata ,Sawahlunto

Wali Kota Sawahlunto tuntaskan 100 hari kerja, fokus layanan dasar dan pertajam birokrasi

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra bersama Wakil Wali Kota Jeffry Hibatullah. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Sawahlunto (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat menuntaskan tahapan 100 hari pertama masa kerja Wali Kota Riyanda Putra dan Wakil Wali Kota Jeffry Hibatullah dengan sejumlah pencapaian pada pemenuhan layanan dasar masyarakat, konsolidasi birokrasi, serta penjajakan sinergi dengan pemerintah pusat dan BUMN.

Sejumlah program prioritas seperti perbaikan jalan, pemerataan akses air bersih, penataan lampu jalan umum, serta penguatan peran event pariwisata terhadap pelaku UMKM menjadi pencapaian penting dalam fase ini.

"Kita memilih mulai dari kebutuhan paling mendasar warga. Ini bukan sekadar simbol 100 hari, tapi fondasi yang akan menopang tahapan kerja berikutnya,” kata Wali Kota Riyanda Putra di Sawahlunto, Jum'at.

Langkah cepat diambil dalam penyelesaian perbaikan sejumlah ruas jalan lingkungan dan penghubung antarwilayah yang selama ini mengalami kerusakan. Perbaikan tersebut diprioritaskan pada akses dengan mobilitas warga yang tinggi.

Sementara itu, perbaikan dan penyambungan jalur distribusi air bersih dilakukan secara simultan untuk menjawab kendala klasik terkait pasokan di beberapa kawasan.

Penataan penerangan jalan umum (PJU) juga direalisasikan, memperbaiki titik-titik gelap di jalan utama dan kawasan strategis malam hari. Program ini dinilai meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga, sekaligus mendukung sektor wisata malam dan UMKM.

Wali Kota Riyanda menyebut dalam 100 hari masa kerjanya, Pemkot juga menggelar beberapa event pariwisata yang berdampak langsung pada peningkatan omset UMKM lokal. Event dirancang bukan semata untuk promosi destinasi, tetapi diarahkan sebagai lokomotif ekonomi berbasis budaya dan komunitas.

“Kita ingin agar setiap kegiatan publik tidak berhenti sebagai seremonial, tapi berdampak ekonomi. UMKM harus bisa hidup dari event yang dikelola pemerintah,” katanya.

Di bidang internal, Wali Kota millenial itu mengarahkan reformasi kinerja aparatur sipil negara (ASN) agar lebih adaptif terhadap tuntutan zaman dan lebih responsif terhadap warga.

Penekanan juga diberikan pada mentalitas pelayanan publik dan kemampuan inovasi teknis lintas OPD.

“ASN adalah wajah pemerintah di mata rakyat. Maka pelayanan bukan lagi soal siapa duduk di kursi mana, tapi siapa yang paling cepat menjawab kebutuhan warga,” ujarnya menekankan.

Dalam minggu ini Wali Kota Riyanda juga melantik Sekretaris Daerah (Sekda) definitif. Langkah ini sebagai tahap penting untuk memastikan kesinambungan kebijakan lintas OPD serta memperkuat daya dorong administratif dan eksekutif daerah.

Wali Kota juga mengonfirmasi bahwa koordinasi strategis tengah dibangun dengan sejumlah kementerian teknis serta beberapa BUMN. Meski belum dirinci lebih lanjut, jalur komunikasi ini difokuskan pada sektor energi, pengembangan SDM, dan pariwisata berbasis kekayaan sejarah dan budaya lokal.

Fase 100 hari dinilai menjadi momen kalibrasi awal untuk menata kembali arah kebijakan, memperkuat fondasi sistem pelayanan, dan membangun narasi baru birokrasi daerah yang lebih sinergis dan produktif.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.