Pemkot Sawahlunto lakukan operasi pasar pangan bantu masyarakat penuhi kebutuhan jelang lebaran

id Pemkot Sawahlunto,operasi pasar pangan sawahlunto,Sawahlunto, Sumatera Barat

Pemkot Sawahlunto lakukan operasi pasar pangan bantu masyarakat penuhi kebutuhan jelang lebaran

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra didampingi Kepala Cabang Bank Nagari Sawahlunto Ulfhardi menyerahkan simbolis paket bantuan subsidi bahan pangan kepada perwakilan penerima, Senin. (Antarasumbar/Yudha Ahada)

Saw (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat terus memperkuat strategi pengendalian harga pangan menjelang Idul Fitri 1446 H.

Salah satunya melalui pelaksanaan Operasi Pasar Pangan yang dikolaborasikan dengan pemberian subsidi harga komoditi bahan pangan bagi 26 keluarga penerima manfaat. Program ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi pasokan pangan serta pengendalian inflasi daerah.

Dalam operasi pasar yang digelar di Lapangan Kampung Surian, Senin dimonitor langsung oleh Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra yang meninjau distribusi bahan pokok sekaligus berdialog dengan masyarakat penerima manfaat.

"Ketidakstabilan pasokan dan tingginya harga pangan global yang dapat memicu inflasi menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama. Operasi pasar ini adalah aksi nyata agar masyarakat tetap mendapatkan akses pangan berkualitas dengan harga terjangkau," kata dia.

Kemudian Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih menjelaskan bahwa program ini tidak hanya membantu kelompok rentan, tetapi juga memotong rantai distribusi pangan sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga terbaik.

"Kami ingin memastikan bahwa akses pangan berkualitas tetap terbuka bagi seluruh masyarakat, terutama menjelang Idulfitri. Operasi pasar ini juga menjadi strategi stabilisasi harga di pasar umum," kata dia.

Ia merinci, setiap keluarga penerima manfaat dari bantuan subsidi harga komoditi pangan ini menerima paket subsidi pangan senilai Rp197 ribu yang terdiri atas ; Telur ayam ras sebanyak satu tray, ayam potong sebanyak satu ekor, gula pasir sebanyak 2 kg, minyak goreng sebanyak 2 liter dan sirup sebanyak 1 botol.

Anggaran subsidi komoditi pangan ini bersumber dari dukungan dana CSR Bank Nagari Cabang Sawahlunto.

Dengan subsidi tersebut, keluarga penerima manfaat cukup membayar Rp82 ribu, dengan subsidi senilai Rp115 ribu/per paket.

Sementara terkait program ketahanan pangan yang lebih komprehensif, Wali Kota Riyanda menegaskan Sawahlunto harus memiliki strategi ketahanan pangan yang berkelanjutan, bukan hanya solusi jangka pendek saat harga melonjak. Ia menekankan pentingnya peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengawal stabilitas harga pangan.

"Harga pangan yang cenderung naik saat Ramadan dan Idulfitri harus disikapi dengan mitigasi yang tepat. Oleh karena itu, kita menggandeng berbagai pihak untuk menjaga pasokan dan harga tetap terkendali," tegasnya.

Adapun langkah-langkah strategis yang telah dan sedang dilakukan Pemkot Sawahlunto untuk pengendalian inflasi pangan meliputi ; Survei Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan di pasar utama setiap Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu. Setelah itu Operasi Pasar Pangan yang direncanakan 27 kali dan telah berlangsung 25 kali dengan harga komoditas lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.

Kemudian sidak Tim Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada spekulasi harga atau praktik penimbunan yang merugikan masyarakat. Juga ada fasilitasi subsidi harga bagi KK penerima manfaat, dengan dukungan dari Bulog Cabang Solok dan TTIC Sumatera Barat.

Wali Kota Riyanda menyebut program seperti ini lebih dari sekadar distribusi bantuan, program ini adalah contoh nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan lembaga pangan dalam menjaga daya beli masyarakat.

"Kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah, perbankan, hingga Bulog dan TTIC, adalah kunci keberhasilan dalam mengendalikan pangan. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar dampaknya bagi masyarakat," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam penguatan ekonomi lokal dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam bahan pangan produktif, berbelanja produk lokal, serta mengelola konsumsi agar tidak boros pangan.

"Dengan operasi pasar pangan ini, kami berharap bukan hanya kebutuhan pokok yang terpenuhi, tetapi juga ekonomi lokal yang tetap bergerak. Masyarakat yang memiliki rezeki lebih juga kami ajak untuk berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan," kata dia.

Pemerintah Kota Sawahlunto menargetkan agar program ini dapat terus berlanjut dengan cakupan penerima manfaat yang lebih luas. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga lebih stabil dan terjangkau.