Pasaman Barat (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, telah menyelesaikan rehabilitasi kolam Balai Benih Ikan (BBI) Suko Mananti Kecamatan Pasaman sebagai upaya meningkatkan produksi dan penyediaan benih ikan di daerah itu.
"Pada akhir 2024 rehabilitasi kolam BBI telah selesai dilakukan. Produksi benih akhir 2024 sedikit terganggu karena kolam sedang direhab. Saat ini kita berharap bisa maksimal menyediakan benih ikan," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Sabtu.
Menurut dia, kolam BBI yang dibangun pada tahun 2007 sudah banyak mengalami kebocoran sehingga perlu dilakukan rehabilitasi.
"Kebocoran itu menyebabkan hama ikan berkembang dan produksi benih berkurang. Dengan adanya dana rehabilitasi kolam dari dana alokasi khusus (DAK) pada 2024 maka saat ini sudah tidak lagi mengalami kebocoran," sebutnya.
Ia menyebutkan Pasaman Barat memiliki dua BBI di Suko Mananti dan Talu, Kecamatan Talamau.
Adapun induk ikan yang dimiliki saat ini, katanya, adalah nila, mas, lele, koi dan gurami.
Pihaknya menargetkan memproduksi 500 ribu ekor benih ikan jenis nila pada 2025
Produksi benih ikan itu, kata Zulfi Agus, akan dimaksimalkan di dua Balai Benih Ikan (BBI) yakni di Suko Mananti dan BBI Talu. juga mendorong produksi di unit pembenihan rakyat (UPR) yang ada.
Selain menargetkan produksi benih ikan nila, pihaknya juga menargetkan produksi benih ikan mas sebanyak 150.000 ekor dan ikan koi 2.000 ekor.
"Pada 2024 produksi benih nila sebanyak 332.450 ekor, ikan mas 37.625, dan ikan koi 560 ekor," ungkapnya.
Benih ikan tersebut dipasarkan ke pembudidaya ikan di Pasaman Barat, Kabupaten Agam, atau kota di Sumbar dan provinsi lainnya.