Pesisir Selatan miliki indukan pala unggul, telah melewati seleksi Balittro dan Balai Benih Sumbar

id Pala,Indukan Pala,Pesisir Selatan

Pesisir Selatan miliki indukan pala unggul, telah melewati seleksi Balittro dan Balai Benih Sumbar

Petani menumpukkan buah pala basah usai dipanen di Desa Kuta Bakdrien, Kecamatan Tangan-Tangan, belum lama ini. (ANTARA/Suprian)

Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akan memaksimalkan keberadaan indukan tanaman pala unggul guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pala di daerah setempat.

"Dua dari 15 kecamatan di Pesisir Selatan memiliki indukan pala unggul yakni Batang Kapas dan Ranah Pesisir," kata Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Liyusman didampingi Kepala Seksi Produksi Perkebunan, Yul Afrizal di Painan, Kamis.

Indukan pala unggul tersebut, lanjutnya, telah melewati serangkaian seleksi dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) dan juga dari Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Sumatera Barat sejak dua tahun lalu.

Kendati demikian hingga saat ini, anakan dari indukan pala unggul tersebut belum menyebar ke seluruh wilayah di Pesisir Selatan.

"Penangkaran tidak berjalan maksimal karena belum mendapat dukungan penuh dari para petani, tahun depan akan kami maksimalkannya," ungkapnya.

Jika berjalan dengan baik pihaknya akan menyebar bibit pala unggul tersebut baik melalui program peremajaan atau penanaman baru.

Di akhir 2018, pihaknya mencatat keseluruhan luas areal tanaman pala di daerah setempat mencapai 1.469 hektare. Luas areal bertambah jika dibanding awal 2018 yang hanya 1.237 hektare.

Penambahan terjadi karena ada penanaman pala di lahan baru seluas 164 hektare dan juga terdapat lahan yang kembali ditanami pala setelah sebelumnya tanami komoditi lain seluas 45 hektare.

"Pasang surut luas areal tanaman terjadi karena harga tanaman pala yang belum stabil, di sisi lain komoditas lain juga mengalami kenaikan harga yang signifikan," imbuhnya.

Ia mengungkapkan total produksi buah tanaman pala di daerah setempat per tahun mencapai rata-rata 181,8 ton, produksi tersebut ada yang langsung dijual ke pedagang pengumpul dan diantaranya ada juga yang diolah seperti menjadi menjadi sirup pala, selai dan lainnya.