Pemkab Pasaman Barat ingatkan warga waspada kebakaran

id Waspadai kebakaran dipicu angin kencang

Pemkab Pasaman Barat ingatkan warga waspada kebakaran

Pelaksana tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Pasaman Barat Handoko. ANTARA/Altas Maulana

Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengingatkan warga meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran terkait cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda daerah itu belakangan ini.

"Jangan sembarangan membakar apapun saat ini. Jika lalai maka bisa berdampak besar karena api bisa cepat membesar karena saat ini daerah kita cuaca ekstrem berupa angin kencang," kata Pelaksana tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Pasaman Barat Handoko di Simpang Empat, Senin.

Menurutnya, satu pekan terakhir Pasaman Barat dilanda angin kencang sehingga sangat berbahaya jika ada yang membakar di ruang lepas tanpa pengawasan.

"Jangan membakar lahan atau hutan sembarangan. Jika memasak menggunakan kayu harus diawasi dengan benar," katanya.

Dia mengatakan dari data 1 sampai 13 Januari 2025 di Pasaman Barat sudah terjadi 5 kali kebakaran yakni 3 unit kebakaran rumah, 1 kebakaran batang kelapa sawit dan 1 kebakaran kendaraan roda dua.

Sedangkan selama 2024 pihaknya menangani 54 kali peristiwa kebakaran selama 11 bulan pada 2024 dan 78 kali penyelamatan non kebakaran.

"Kebanyakan kebakaran rumah, hutan dan lahan," katanya.

Dari 54 kali kebakaran itu dengan rincian 27 kebakaran rumah, satu toko, tiga gudang, dua tempat ibadah, dua peralatan listrik dan elektronik, 7 kendaraan bermotor, satu kompor gas, 10 kebakaran hutan dan lahan 10 serta tiga bangunan lainnya.

Menurutnya, kondisi cuaca yang tidak menentu dan kemarau saat ini sangat menimbulkan kebakaran jika membakar sampah dan lahan sembarangan.

Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu kebakaran disebabkan awalnya membakar sampah.

Selain itu, pihaknya juga selalu mengingatkan perusahaan kelapa sawit agar tidak membakar lahan sembarangan.

"Kita selalu ingatkan dan sosialisasi ke perusahaan kelapa sawit yang ada. Adakan simulasi dan lengkapi alat pemadam sederhana sebagai antisipasi awal jika terjadi kebakaran," katanya.

Satpol PP dan Damkar Pasaman Barat juga telah membentuk lima orang relawan pemadam kebakaran di 19 nagari (desa) yang ada.

Mereka bertugas selain melakukan sosialisasi juga memberikan data informasi dengan cepat jika terjadi kebakaran.

"Pihak perusahaan kelapa sawit juga diwajibkan menyiapkan peralatan dan pelatihan antisipasi kebakaran. Laporan berkala wajib mereka laporkan kepada kita," ujarnya*