Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) terus memantau perkembangan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh IWAS, seorang laki-laki penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami akan terus memantau proses hukum yang berjalan dan memastikan hak-hak korban tetap terpenuhi," kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA, Ratna Susianawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dan kunjungan langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus ini.
"KemenPPPA melalui layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) sudah turun dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk UPTD PPA Provinsi NTB, Universitas Mataram, dan Polda NTB," kata Ratna Susianawati.
Hasil klarifikasi menunjukkan terdapat 10 korban perempuan dewasa dan tiga anak yang menjadi korban kekerasan seksual.
Sebanyak enam korban dewasa telah memberikan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda NTB.
"Para korban didampingi oleh berbagai lembaga, seperti Senyum Puan, PKBI, Satgas PPKS Universitas Mataram, LPA, Sakti Peksos, dan UPTD PPA," kata Ratna Susianawati.
Ratna Susianawati menyampaikan pelaku yang masih berstatus mahasiswa di sebuah institut agama diduga menggunakan modus operandi yang sama terhadap seluruh korban.
Pelaku menginap bersama korban di homestay yang sama dan melancarkan aksinya di sekitar Taman Udayana, NTB. Pelaku juga diduga menggunakan hipnotis untuk memperdaya korban dan mengancam mereka.
Saat ini, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijadikan tahanan rumah berdasarkan rekomendasi dari ahli psikologi dan Komisi Disabilitas Daerah.
"Penyidik Polda NTB telah mengirimkan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri NTB untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dan berencana melakukan pemeriksaan lie detector, rekonstruksi ulang, dan meminta keterangan saksi ahli," kata Ratna Susianawati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenPPPA kawal kasus pelecehan seksual oleh pelaku disabilitas NTB
Berita Terkait
Korban pelecehan tersangka tunadaksa bertambah jadi 15 orang
Selasa, 10 Desember 2024 11:55 Wib
Polda NTB agendakan rekonstruksi kasus pelecehan tersangka tunadaksa
Jumat, 6 Desember 2024 20:33 Wib
Kementerian PPPA harap pimpinan ponpes pelaku pencabulan dihukum
Selasa, 3 Desember 2024 9:46 Wib
Komnas HAM: Sekolah khusus korban kekerasan seksual tidak boleh eksklusif
Senin, 25 November 2024 17:44 Wib
Kemendiktisaintek jamin pemulihan korban kekerasan seksual di kampus
Rabu, 13 November 2024 15:26 Wib
Kemendiktisaintek ingatkan satgas tidak tutupi kasus kekerasan seksual
Rabu, 13 November 2024 14:21 Wib
Permendikbudristek PPKPT lebih komprehensif tangani kekerasan seksual
Rabu, 13 November 2024 13:48 Wib
Menteri: Nikahkan korban kekerasan seksual dengan pelaku bukan solusi
Senin, 11 November 2024 11:58 Wib