Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat terus membuka peluang bagi guru di daerah itu untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guna mewujudkan peningkatan mutu pendidikan di daerah itu.
"Peningkatan kualifikasi akademik guru sudah kami biaya baru di guru TK PAUD, sementara guru SD dan guru SMP (belum karena) penerimaan guru sudah berangkat dari standar minimal," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Kanderi di Pariaman, Senin.
Ia mengatakan meskipun pihaknya belum memfasilitasi biaya pendidikan guru SD dan SMP namun Pemkot Pariaman membuka peluang seluas-luasnya kepada guru untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi.
Oleh karena itu, kata dia Pemkot Pariaman mempermudah guru di daerah itu dalam hal administrasi pengajuan peningkatan kualifikasi.
Ia menyampaikan karena dukungan dari Pemkot Pariaman telah banyak guru di daerah itu melanjutkan pendidikannya baik dengan menggunakan dana pribadi maupun beasiswa.
"Kami memberikan keleluasaan kepada guru-guru memilih lokasi melanjutkan pendidikannya," katanya.
Ia menjelaskan pembiayaan terhadap kualifikasi guru TK dan PAUD yang dilakukan Pemkot Pariaman karena masih ada tenaga pendidik untuk jenjang pendidikan tersebut di daerah itu yang belum sarjana dan linier dengan pendidikan usia dini.
"(Dengan fasilitasi itu) dia (guru) memenuhi persyaratan kualifikasi akademik karena kita tahu di TK PAUD itu adalah pendidikan dasar yang memang harus meletakkan pondasi yang kuat dan bagus," ujarnya.
Pihaknya menyebutkan saat ini jumlah guru aparatur sipil negara di SD dan SMP di Pariaman berjumlah 778 orang sedangkan guru TK PAUD berjumlah 400-an orang.
Terkait dengan peringatan Hari Guru, lanjutnya Pemkot Pariaman bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setempat akan melaksanakan upacara bendera bersamaan dengan Hari Korpri pada 29 November 2024.
"Saat ini PGRI sedang melaksanakan kegiatan peringatan Hari Guru," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti berjanji akan memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan masing-masing sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Mu'ti menyebutkan saat ini masih ada sekitar 295 ribu guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan D4 atau S1, dengan sebaran paling banyak pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD).
“Masih banyak guru yang belum berpendidikan D4 atau S1. Dan ini memang kita lihat sebagai sebuah realitas, dimana memang banyak guru yang, mohon maaf, menjadi guru itu tidak dengan perencanaan. Banyak guru yang pada awalnya mungkin mengajar karena mengisi waktu atau karena alasan-alasan lain,” kata Mu'ti usai upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta.
Di samping itu, ia menilai letak dan kondisi geografis juga turut memengaruhi kesempatan para guru untuk melanjutkan kualifikasi jenjang pendidikan mereka, disamping kondisi sosio ekonomi keluarga masing-masing.