Bukittinggi (ANTARA) - Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam menggelar rapat koordinasi progres program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2024. Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Kepala Dinas PUPR di Bukittinggi Command Center (BCC) Balaikota.
Kepala Dinas Perkim, Ebyuleris, Senin (17/11) menjelaskan, pemerintah dan DPRD sudah menyalurkan bantuan perbaikan RTLH untuk 87 unit rumah yang tersebar di 17 Kelurahan di Kota Bukittinggi.
"Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) ini, merupakan kegiatan yang berasal dari APBD 2024, sebesar Rp 2,80 miliar," katanya.
Melalui program bantuan RLTH, Pemkot Bukittinggi berupaya memperbaiki dan membangun rumah masyarakat yang tidak layak huni menjadi rumah yang memenuhi persyaratan.
"Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kesehatan penghuni dan kecukupan ruang minimal bangunan sehingga layak untuk ditempati. Program ini sudah terealisasi 100 persen," jelasnya.
Pjs Wali Kota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam mengapresiasi atas terealisasinya program RTLH tahun 2024 ini.
Ia mengingatkan kepada Dinas Perkim Kota Bukittinggi untuk melakukan pengecekan ulang terhadap kepemilikan rumah yang telah diajukan.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan rumah tidak layak huni benar-benar diberikan kepada warga yang membutuhkan dan sesuai dengan data serta aturan yang berlaku.
"Kedepannya, saya menyarankan Dinas Perkim bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, dalam menentukan warga yang masuk kategori prioritas untuk menerima bantuan RTLH. Sehingga bantuan ini lebih menyasar pada keluarga yang tergolong miskin ekstrim, dan yang memiliki anak stunting seperti yang telah saya kunjungi beberapa hari terakhir," katanya.
Pjs Wako juga meminta untuk reaktivasi fungsi Mandi, Cuci, Kakus (MCK) umum di permukiman. Ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan kesehatan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.
"MCK yang layak dapat mencegah penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pencernaan, yang sering kali disebabkan oleh sanitasi yang buruk," kata dia.
"Semua itu beriringan. Jika warga tinggal di rumah tidak layak huni, MCK juga tidak layak atau bahkan tidak ada, akan berdampak buruk pada kesehatan warga itu sendiri. Ini yang harus kita prioritaskan di tahun 2025. Jika ada kendala anggaran, agar diupayakan untuk mendapatkan dukungan APBN maupun APBD Provinsi, serta mengupayakan CSR," pungkasnya.
Berita Terkait
Pjs Wako lakukan percepatan digitalisasi pariwisata dan UMKM di Bukittinggi
Sabtu, 16 November 2024 9:47 Wib
Wako Solok lepas siswa lu lusan SMA lanjutkan studi ke Timur Tengah
Kamis, 14 November 2024 19:43 Wib
Pj Wali Kota : Partisipasi pemilih pemula penting sukseskan pilkada
Kamis, 14 November 2024 19:43 Wib
Wali Kota Solok harapkan pembangunan perpustakaan segera rampung
Rabu, 13 November 2024 5:45 Wib
Pj Wali Kota Sawahlunto himbau peningkatan gotong royong memberantas sarang nyamuk
Minggu, 10 November 2024 17:54 Wib
Ekos Albar Ceritakan Cara Turunkan Angka Stunting Saat Jadi Wakil Wali Kota Padang
Kamis, 7 November 2024 18:16 Wib
Pemkot Bukittinggi upayakan suara Jam Gadang terdengar lebih jauh
Senin, 4 November 2024 15:14 Wib
Pj Wali Kota Padang Panjang minta sinergitas lintas OPD turunkan angka kemiskinan
Sabtu, 2 November 2024 10:29 Wib