Kemenkeu jembatani pemasaran UMKM Sumbar ke Filipina dan Thailand
Padang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjembatani pemasaran usaha mikro kecil dan menengah asal provinsi itu ke Filipina dan Thailand.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Provinsi Sumbar Budi Lesmana di Padang, Jumat, mengatakan, proses itu dilakukan melalui program online business matchmaking yang bertujuan agar produk UMKM dari Minangkabau menjangkau pasar yang lebih luas.
Sebanyak 14 UMKM asal Kota Padang berkesempatan mengenalkan berbagai macam produknya secara virtual zoom kepada calon pembeli asal Thailand dan Filipina.
Beberapa produk milik UMKM Sumbar yang ditawarkan diantaranya kuliner seperti bumbu rendang, juga songket hingga sulaman.
Budi menjelaskan, salah satu alasan Kemenkeu mendorong percepatan ekspor UMKM ke banyak negara ialah untuk peningkatan kemandirian fiskal karena fiskal di Provinsi Sumbar cukup bergantung dari dana transfer.
DJPb Sumbar memiliki proyeksi peningkatan dana bagi hasil yang bersumberkan dari pajak ekspor. Artinya, apabila ekspor meningkat maka otomatis dana bagi hasil untuk Provinsi Sumbar juga naik.
Kepala Bidang Industri Nonagro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar Ridonald mengatakan, pemerintah daerah bersama Kemenkeu terus menggencarkan pemasaran produk Ranah Minang ke sejumlah negara.
Kerja sama antarlembaga tersebut menggandeng para eksportir dalam maupun luar negeri termasuk melibatkan peran Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Hingga saat ini Pemprov Sumbar telah berhasil menghubungkan 100 pelaku UMKM dengan para pebisnis atau eksportir yang tersebar di sejumlah negara.
Tidak hanya itu, sebagai penguatan pemasaran produk, UMKM Sumbar juga memanfaatkan marketplace InaExport bersama Kementerian Perdagangan.
"Beberapa pelaku usaha asal Sumbar sudah masuk ke InaExport. Marketplace ini ditujukan untuk mencari calon pembeli dari banyak negara," kata dia.
Pelaksana Harian Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Provinsi Sumbar Budi Lesmana di Padang, Jumat, mengatakan, proses itu dilakukan melalui program online business matchmaking yang bertujuan agar produk UMKM dari Minangkabau menjangkau pasar yang lebih luas.
Sebanyak 14 UMKM asal Kota Padang berkesempatan mengenalkan berbagai macam produknya secara virtual zoom kepada calon pembeli asal Thailand dan Filipina.
Beberapa produk milik UMKM Sumbar yang ditawarkan diantaranya kuliner seperti bumbu rendang, juga songket hingga sulaman.
Budi menjelaskan, salah satu alasan Kemenkeu mendorong percepatan ekspor UMKM ke banyak negara ialah untuk peningkatan kemandirian fiskal karena fiskal di Provinsi Sumbar cukup bergantung dari dana transfer.
DJPb Sumbar memiliki proyeksi peningkatan dana bagi hasil yang bersumberkan dari pajak ekspor. Artinya, apabila ekspor meningkat maka otomatis dana bagi hasil untuk Provinsi Sumbar juga naik.
Kepala Bidang Industri Nonagro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar Ridonald mengatakan, pemerintah daerah bersama Kemenkeu terus menggencarkan pemasaran produk Ranah Minang ke sejumlah negara.
Kerja sama antarlembaga tersebut menggandeng para eksportir dalam maupun luar negeri termasuk melibatkan peran Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Hingga saat ini Pemprov Sumbar telah berhasil menghubungkan 100 pelaku UMKM dengan para pebisnis atau eksportir yang tersebar di sejumlah negara.
Tidak hanya itu, sebagai penguatan pemasaran produk, UMKM Sumbar juga memanfaatkan marketplace InaExport bersama Kementerian Perdagangan.
"Beberapa pelaku usaha asal Sumbar sudah masuk ke InaExport. Marketplace ini ditujukan untuk mencari calon pembeli dari banyak negara," kata dia.