Pemkot Pariaman minta PWRI terus jadi tauladan bagi ASN

id Pemkot Pariaman,berita pariaman,berita sumbar

Pemkot Pariaman minta PWRI terus jadi tauladan bagi ASN

Penjabat Walikota Pariaman, Sumbar Roberia. Antara/HO-Diskominfo Pariaman

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat meminta Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) setempat untuk terus menjadi tauladan positif bagi penerusnya atau aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu guna meneruskan pembangunan daerah.

“Anggota wredatama atau para purna bhakti memiliki pengalaman yang luar biasa selama berkarir dan berkarya. Tidak dapat dipungkiri atas jasa-jasanya lah pilar-pilar pembangunan dapat terwujud yang kemudian dilanjutkan oleh generasi penerus seperti sekarang ini," kata Penjabat Walikota Pariaman Roberia di Pariaman, Senin.

Hal tersebut ia sampaikan juga saat membuka Musyawarah Kota PWRI Pariaman yang dilaksanakan pada Sabtu (24/8) di Pariaman.

Ia mengatakan karena pengalaman dan jasanya selama ini maka para pensiunan harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah. Melalui PWRI, lanjutnya para pensiunan dapat menjadi suri tauladan positif bagi generasi saat ini dan memberikan masukan untuk penerus pembangunan di masa yang akan datang.

Oleh sebab itu, menurutnya PWRI bukan saja wadah untuk menjalin silaturahmi dan berkarya para pensiunan namun juga merupakan salah satu bentuk bakti atau pengabdian kepada daerah.

“Terus mengabdi kepada daerah, khususnya di Kota Pariaman meskipun telah memasuki masa pensiun, dan kami berharap dengan sinergi antara PWRI dengan pemerintah daerah, maka Kota Pariaman dapat lebih baik lagi,” katanya.

Roberia menjelaskan terkait dengan kata-kata yang ada di logo PWRI yaitu 'Tata Tenteram Karta Raharja' yang diambil dalam falsafah Jawa. 'Tata', lanjutnya mempunyai makna keteraturan, lalu 'tenteram' mempunyai arti ketenangan, 'karta' berarti kesejahteraan, dan 'raharja' mempunyai arti keselamatan. Secara keseluruhan, kata dia berarti suatu keadaan wilayah yang tertib, tentram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya.

“Masih ada sambunganya dari falsafah tersebut, yaitu Tata Tentrem Kerta Raharja, Gemah Ripah Lohjinawi, dan falsafah tersebut merupakan harapan besar rakyat Indonesia saat ini. Karena itu dengan makna yang besar tersebut saya berharap PWRI juga menjadi role model bagaimana kita yang masih berdinas ini untuk bisa mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.

Ia berharap musyawarah yang dilaksanakan pada Sabtu kemarin terbentuk kepengurusan PWRI yang baru sesuai dengan aturan yang ada sehingga kepengurusannya dapat menjalankan amanah dengan baik.