Solok (ANTARA) - Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPK-UKM) Kota Solok, Sumatera Barat memberikan pelatihan tentang penyusunan laporan keuangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu.
Kepala DPK-UKM Kota Solok Zulferi di Solok, Kamis, mengatakan, pelatihan tersebut didasari atas laporan dari pembina di lapangan bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Kota Solok masih belum terlalu memiliki pemahaman tentang pencatatan dan laporan keuangan, baik secara manual mau pun digital.
Pihaknya mengakui jika UMKM di Kota Solok belakangan ini mengalami perkembangan yang menggembirakan, termasuk sudah mulai dengan memperhatikan unsur pengemasan dan promosi media sosial.
Namun pihaknya juga menemukan fenomena yang perlu pembenahan yakni terkait laporan keuangan yang belum dipahami dengan baik, padahal faktor tersebut sangat penting dan memiliki dampak dalam pengembangan usaha.
Penyusunan laporan keuangan bagi UMKM memang memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan, diantaranya kesesuaian dengan regulasi yang berlaku.
"Meskipun UMKM umumnya memiliki kewajiban pelaporan yang lebih ringan, tetaplah penting untuk memenuhi standar yang berlaku dan penggunaan teknologi di era digital saat ini," ucap dia.
Selain itu, penggunaan aplikasi juga dapat sangat membantu dalam penyusunan laporan keuangan UMKM, apalagi dengan banyaknya perangkat lunak atau aplikasi yang dirancang khusus untuk mempermudah proses tersebut.
Perkembangan bisnis yang sangat cepat dan dinamis menuntut para pelaku usaha, khususnya usaha UMKM harus supaya bergerak cepat mengikuti perkembangan zaman dengan tujuan agar dapat mempertahankan pasar dan konsumen, bahkan memperluas jaringan pemasaran.
Tuntutan kemajuan teknologi pun dapat menjadi dua sisi mata uang yang berbeda, yakni dapat sangat membantu perkembangan usaha atau justru memperburuk keadaan usaha para pelaku UMKM.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah belum memiliki pengetahuan penyusunan pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar, sehingga pelaku UMKM sering tidak mengetahui jumlah keuntungan murni yang didapatkan.
Ditambah lagi kurangnya pengetahuan dasar pencatatan keuangan, kurang memahami pengetahuan laporan keuangan berbasis teknologi serta kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan.
Berita Terkait
Photograph of Youth's Interest Photo Contest 2024 Resmi Ditutup Pj Wali Kota
Sabtu, 30 November 2024 15:15 Wib
Kuliner UMKM Binaan PLN laris manis di gelaran "Electricity Connect" 2024, omzet melonjak ratusan persen
Selasa, 26 November 2024 17:36 Wib
Peranan strategis Bank Nagari majukan UMKM Sumbar, gelar TOT dan coaching klinik UMKM
Selasa, 26 November 2024 16:37 Wib
Menteri UMKM: Revitalisasi pasar dorong kenaikan wirausaha
Senin, 25 November 2024 17:35 Wib
PLN gelar bazar UMKM di Sarinah, suguhkan pesona Timur Indonesia
Minggu, 24 November 2024 21:32 Wib
Pemkot Bukittinggi luncurkan Portal Toko UMKM tingkatkan produk ke mancanegara
Minggu, 24 November 2024 12:38 Wib
Sinergi dengan Dinas Koperindag Dharmasraya, PLN UID Sumbar Dorong Pengembangan UMKM
Sabtu, 23 November 2024 18:09 Wib
Kemenkumham dorong Pemda agar fasilitasi pendaftaran merek UMKM
Kamis, 21 November 2024 18:20 Wib