Padang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), meminta dukungan semua pihak untuk mensukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 untuk mencegah terjadinya kasus polio di daerah itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Padang Citra Septiyendri Syahnur di Padang, Kamis, mengatakan dukungan semua pihak penting untuk bisa mencapai cakupan imunisasi 95 persen guna menciptakan kekebalan kelompok.
Ia mengatakan itu saat menggelar sosialisasi PIN Polio 2024 dengan melibatkan seluruh stakeholder di Padang.
Citra menyebut polio merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem saraf dalam tubuh dan dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada penderitanya.
"Polio belum ada obatnya, karena itu penting untuk menciptakan kekebalan kelompok agar anak terbebas dari bahaya virus polio melalui PIN Polio 2024 putaran kedua yang akan dilaksanakan pada 15 Juli sampai 22 Juli 2024," katanya.
Menurutnya, selama ini pemikiran masyarakat itu satu tahun kunjungan ke posyandu sudah tuntas imunisasi anak. Padahal harus sampai dua tahun.
"Ini yang jadi pekerjaan rumah kita bersama untuk mengubah stigma di tengah-tengah masyarakat. Apalagi polio ini tidak ada obatnya ketika sudah terkena," ujarnya.
Menurutnya, untuk mencapai cakupan imunisasi 95 persen diperlukan peran lintas sektor yang kuat, tidak bisa hanya dibebankan kepada Dinas Kesehatan saja. "Sangat perlu dukungan dari lintas sektor. Kami percaya bahwa kalau sudah bekerja sama, capaiannya akan lebih baik," katanya.
Ia meminta stakeholder yang ikut ambil bagian pada sosialisasi PIN Polio 2024 putaran kedua ikut "bersorak-sorak" di tengah masyarakat agar mau membawa anak ke posyandu untuk imunisasi.
Pada PIN Polio 2024 putaran kedua rencananya dilakukan sweeping selama 5 hari setelah periode 15 Juli sampai 22 Juli 2024.
Sementara itu Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Padang Tutwuri Handayani memastikan vaksin polio dikelola dengan sangat hati-hati oleh petugas medis.
"Ada sejumlah prinsip utama dalam mengelola vaksin yang harus dijaga petugas puskesmas. Ada prosedur saat penyimpanan, penggunaan, dan selesai digunakan untuk vaksin," katanya.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut jajaran Forkopimda, perwakilan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perhimpunan tenaga pendidik PAUD, rumah sakit swasta, klinik, perwakilan kecamatan, dan kelurahan.
Berita Terkait
Dinkes Kota Padang minta dukungan semua pihak sukseskan PIN Polio 2024
Kamis, 20 Juni 2024 18:26 Wib
Pemkot catat realisasi program polio di Padang capai 62,5 persen
Kamis, 30 Maret 2023 5:08 Wib
Hingga 14 Maret 2023, realisasi imunisasi polio tetes di Pariaman capai 65,8 persen
Rabu, 15 Maret 2023 10:26 Wib
18.293 balita di Agam baru dapat imunisasi polio
Senin, 13 Maret 2023 15:36 Wib
Sukseskan imunisasi Polio, Bunda PAUD Padang Panjang harapkan dukungan semua pihak
Senin, 13 Maret 2023 14:16 Wib
Dinas Kesehatan Tanah Datar sasar 19.740 anak pada crash program polio
Rabu, 8 Maret 2023 15:27 Wib
Ketua TP-PKK Padang Panjang: crash program polio kepedulian masyarakat atas hak anak
Senin, 6 Maret 2023 15:06 Wib
Bupati Rusma Yul Anwar hadiri Pencanangan Crash Program Polio tingkat Kabupaten
Senin, 6 Maret 2023 14:09 Wib