Pemkab Agam dorong pelaku pasarkan destinasi wisata-UMKM melalui digitalisasi

id Pemkab Agam,Berita agam,Berita sumbar

Pemkab Agam dorong pelaku pasarkan destinasi wisata-UMKM melalui digitalisasi

Sekda Agam Edi Busti memasangkan tanda peserta pelatihan digitalisasi di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung. Dok HO/Humas Pemkab Agam

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mendorong pelaku untuk memasarkan destinasi wisata dan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui digitalisasi, sehingga dikenal masyarakat luas dan berdampak terhadap kesejahteraan pelaku usaha.

Sekertaris Daerah Agam Edi Busti di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan manfaat Ilmu yang diberikan untuk mempromosikan destinasi wisata dan produk UMKM ke wisatawan dan masyarakat luas, karena pemasaran digital menjadi hal yang penting saat ini.

"Apabila pengemasan promosi digital bagus, maka dapat memberikan hasil yang baik untuk sebuah produk," katanya saat membuka pelatihan pemasaran digital di Hotel Sakura Sariah Lubuk Basung.

Ia mengatakan pemasaran digital ini tidak perlu memiliki kantor atau gedung khusus, tapi bisa dlilakukan di rumah melalui smartphone.

Dalam pemasaran digital, sangat penting ada story tellingnya atau proses seseorang menyampaikan sebuah cerita melalui berbagai media untuk promosi, supaya memberikan daya tarik bagi pengunjung.

"Dengan pengemasan yang baik, pemasaran digital dapat meningkatkan kreativitas serta memberikan daya tarik bagi pengunjung," katanya.

Ia mengakui perkembangan pariwisata di Kabupaten Agam akhir-akhir ini sangat baik, dibuktikan tingginya jumlah kunjungan setiap tahun.

Tentu ini tidak lepas dari sistem pemasaran yang dilakukan para pelaku wisata di daerah itu.

"Semoga ke depan lebih baik dan semakin ramai dikunjungi wisatawan,” katanya.

Sementara Kepala Disparpora Agam Dedi Asmar mengatakan pelatihan ini diikuti 40 peserta berasal dari pengelola destinasi wisata dan ekonomi kreatif.

Kegiatan ini dilaksanakan 3-5 Juni 2024 itu dalam rangka meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi peserta agar dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasaran pariwisata.

"Dengan ilmu yang kita berkali, maka pelaku wisata bisa memanfaatkan untuk mempromosikan ke wisatawan," katanya.