Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda diundang sebagai motivator oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman dalam kegiatan berbagi pengalaman serta peningkatan kapasitas perangkat nagari se-Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Epyardi saat memberikan materi sebagai pembicara di Pariaman, Minggu, mengatakan maju atau mundurnya sebuah daerah bergantung kepada kepala daerah yang memiliki tanggung jawab besar dan menjadi harapan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut Epyardi membagikan pengalamannya sebagai pemimpin daerah dan hubungan kepala daerah dengan perangkat nagari sebagai ujung tombak pembangunan.
Menurutnya, pada pemerintahan terendah, wali nagari, merupakan ujung tombak daerah. Jika nagari-nagari (desa-desa)-nya bagus, daerah itu akan maju.
"Saya akrab dengan semua wali nagari di Kabupaten Solok. Dari mereka saya tahu kebutuhan masyarakat di nagari itu. Dengan demikian, saya menggunakan anggaran berbasis kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Mengenai kegiatan peningkatan kapasitas tersebut, Bupati Epyardi mendukung kegiatan tersebut agar perangkat nagari tidak terjerat hukum dalam menggunakan anggaran nagari.
"Banyak kepala daerah dan perangkat daerah yang terkena jeratan hukum karena ketidakhati-hatian dalam menggunakan anggaran, padahal niatnya tidak begitu. Oleh karena itu, kegiatan peningkatan kapasitas perangkat nagari ini penting dilakukan karena berisi informasi apa yang boleh dan tak boleh dilakukan," ujarnya.
Epyardi juga menceritakan kepada para perangkat nagari tersebut bahwa ia menjadi kepala daerah bukan untuk mencari kekayaan dan jabatan, tetapi untuk mengabdi kepada masyarakat. Berdasarkan hal itu, ia meminta perangkat daerah untuk menjadikan jabatan sebagai ladang amal untuk bekal akhirat.
"Lakukan sesuatu untuk daerah. Jadilah pemimpin yang adil untuk masyarakat," ucapnya.
Kegiatan itu dihadiri oleh lebih dari seratus orang perangkat nagari dari enam nagari di Kecamatan V Koto Timur, yang terdiri atas wali nagari, bamus, dan unsur lembaga nagari.
Di samping itu Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan Bupati Solok Epyardi merupakan gurunya dalam memimpin pemerintahan dan politik. Selain itu juga merupakan gurunya dalam menjemput anggaran ke pemerintah pusat.
"Awal jadi bupati, saya hanya kenal dengan lima atau enam menteri. Sekarang sudah kenal semuanya, karena Epyardi membuka pintu bagi saya untuk kenal dengan semua menteri," katanya.
Karena itu sebelum Epyardi menjadi bupati Solok, Padang Pariaman paling banyak mendapat anggaran dari pemerintah pusat di Sumbar. Setelah Epyardi menjadi bupati, Kabupaten Solok menjadi daerah yang dapat anggaran paling banyak di Sumbar karena beliau punya banyak teman di Jakarta.
Oleh karena itu orang nomor satu di Kabupaten Padang Pariaman itu meminta Epyardi untuk memberikan motivasi sebagai orang yang berpengalaman menjadi pemimpin masyarakat.
Menurutnya, kegiatan peningkatan kapasitas perangkat nagari itu penting diadakan agar perangkat nagari memiliki pengetahuan tentang pembangunan dan penggunaan anggaran.
Selain itu kegiatan seperti itu penting diselenggarakan untuk memperbaiki perilaku perangkat nagari dalam melayani masyarakat.