Minang Diaspora berikan beasiswa ke mahasiswa korban bencana Agam
Agam (ANTARA) - Minang Diaspora memberikan beasiswa kepada belasan mahasiswa yang terdampak banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Penyerahan berlangsung di Posko Komando Tanggap Darurat, Sungai Puar, Rabu (29/5).
Ada 13 mahasiswa di Agam yang mendapat beasiswa. Mereka berkuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar hingga Pulau Jawa.
Masing-masing mahasiswa korban bencana ini mendapat bantuan uang tunai sebesar Rp5 juta dan berpotensi bertambah sesuai keadaan dan prestasi mereka hingga menamatkan kuliah.
Presiden Direktur Minang Diaspora, Fasli Jalal mengatakan bantuan beasiswa ini merupakan bentuk dukungan Minang Diaspora terhadap dunia pendidikan khususnya kepada daerah yang tertimpa musibah di Indonesia.
"Minang Diaspora melihat, bagaimana mengamankan sumber daya manusia, karena itu kita mulai dengan anak-anak yang kuliah, kami berharap kepada mahasiswa itu tidak ragu-ragu dalam melanjutkan pendidikannya," kata Fasli Jalal.
Ia mengungkap bantuan bersumber dari gabungan sumbangan perantau Minangkabau dari seluruh dunia dan kelompok serta pribadi yang memiliki perhatian besar kepada kampung halaman.
"Ada ikatan dari perantau Minang di Jepang, Australia, Belanda, kita berkombinasi. Sudah ada 28 mahasiswa yang dibantu hingga tamah kuliah sejak 2017 dan ada 65 lagi menyusul tahun ini," kata dia.
Minang Diaspora mengajak mahasiswa korban bencana tetap optimis mengejar cita-cita meski mengalami ujian yabg berat seperti kehilangan rumah bahkan keluarganya.
"Apapun yang terjadi pada keluarga korban bencana baik yang yatim, piatu atau rumahnya sudah hilang sama sekali di bawa banjir, atau rusak berat, atau sawahnya yang selama ini membiayai kuliahnya sudah tertimbun pasir dan seterusnya, kita ajak mereka untuk tetap optimis," kata Fasli Jalal.
Tak hanya terhenti pada pemberian beasiswa ini saja, namun Fasli Jalal menyebut, Minang Diaspora juga ingin mendampingi masing-masing mahasiswa.
"Agar harapan kita 13 orang ini yang sudah kita data dengan baik, ya kalau bisa memang di antar sampai mereka menyelesaikan pendidikannya nanti," jelas Mantan Wakil Menteri Pendidikan tahun 2010-2011 ini.
Ia berharap nantinya akan muncul anak-anak baru yang tahan banting, yang sudah mampu melewati cobaan berat ini.
"Dia harus percaya diri untuk bisa menyelesaikan pendidikannya dan menjadi anggota keluarga dan anggota masyarakat yang produktif dan membawa kesejahteraan pada lingkungannya nanti, " harap Fasli Jalal yang saat ini juga menjabat sebagai Rektor Universitas Yarsi.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman mengapresiasi bantuan tersebut dan menyebut bantuan beasiswa kepada mahasiswa ini menurutnya merupakan hal baru dan baru Minang Diaspora yang telah melakukannya.
"Semoga perantau kita di seluruh dunia, Minang Diaspora, dimurahkan rezekinya, panjang umur, sehat selalu, sukses selalu, baik usaha maupun kariernya di perantauan," kata Bupati.
"Semoga bisa berlanjut bantuannya, untuk Agam ada 24 korban jiwa terdiri dari 9 orang di Canduang, 14 Sungai Pua dan satu orang di Sitingkai," pungkas Andri Warman.
Ada 13 mahasiswa di Agam yang mendapat beasiswa. Mereka berkuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar hingga Pulau Jawa.
Masing-masing mahasiswa korban bencana ini mendapat bantuan uang tunai sebesar Rp5 juta dan berpotensi bertambah sesuai keadaan dan prestasi mereka hingga menamatkan kuliah.
Presiden Direktur Minang Diaspora, Fasli Jalal mengatakan bantuan beasiswa ini merupakan bentuk dukungan Minang Diaspora terhadap dunia pendidikan khususnya kepada daerah yang tertimpa musibah di Indonesia.
"Minang Diaspora melihat, bagaimana mengamankan sumber daya manusia, karena itu kita mulai dengan anak-anak yang kuliah, kami berharap kepada mahasiswa itu tidak ragu-ragu dalam melanjutkan pendidikannya," kata Fasli Jalal.
Ia mengungkap bantuan bersumber dari gabungan sumbangan perantau Minangkabau dari seluruh dunia dan kelompok serta pribadi yang memiliki perhatian besar kepada kampung halaman.
"Ada ikatan dari perantau Minang di Jepang, Australia, Belanda, kita berkombinasi. Sudah ada 28 mahasiswa yang dibantu hingga tamah kuliah sejak 2017 dan ada 65 lagi menyusul tahun ini," kata dia.
Minang Diaspora mengajak mahasiswa korban bencana tetap optimis mengejar cita-cita meski mengalami ujian yabg berat seperti kehilangan rumah bahkan keluarganya.
"Apapun yang terjadi pada keluarga korban bencana baik yang yatim, piatu atau rumahnya sudah hilang sama sekali di bawa banjir, atau rusak berat, atau sawahnya yang selama ini membiayai kuliahnya sudah tertimbun pasir dan seterusnya, kita ajak mereka untuk tetap optimis," kata Fasli Jalal.
Tak hanya terhenti pada pemberian beasiswa ini saja, namun Fasli Jalal menyebut, Minang Diaspora juga ingin mendampingi masing-masing mahasiswa.
"Agar harapan kita 13 orang ini yang sudah kita data dengan baik, ya kalau bisa memang di antar sampai mereka menyelesaikan pendidikannya nanti," jelas Mantan Wakil Menteri Pendidikan tahun 2010-2011 ini.
Ia berharap nantinya akan muncul anak-anak baru yang tahan banting, yang sudah mampu melewati cobaan berat ini.
"Dia harus percaya diri untuk bisa menyelesaikan pendidikannya dan menjadi anggota keluarga dan anggota masyarakat yang produktif dan membawa kesejahteraan pada lingkungannya nanti, " harap Fasli Jalal yang saat ini juga menjabat sebagai Rektor Universitas Yarsi.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman mengapresiasi bantuan tersebut dan menyebut bantuan beasiswa kepada mahasiswa ini menurutnya merupakan hal baru dan baru Minang Diaspora yang telah melakukannya.
"Semoga perantau kita di seluruh dunia, Minang Diaspora, dimurahkan rezekinya, panjang umur, sehat selalu, sukses selalu, baik usaha maupun kariernya di perantauan," kata Bupati.
"Semoga bisa berlanjut bantuannya, untuk Agam ada 24 korban jiwa terdiri dari 9 orang di Canduang, 14 Sungai Pua dan satu orang di Sitingkai," pungkas Andri Warman.