Wabup Agam: Pertanian Mesin Pengerak Pertumbuhan Ekonomi
Lubukbasung, (Antara) - Wakil Bupati Agam Irwan Fikri mengatakan, pertanian merupakan sektor andalan dan mesin pengerak pertumbuhan ekonomi bagi daerah itu.
"Ini disebabkan karena pertanian merupakan tumpukan bagi sebagian besar penduduk Indonesia, bahan makanan pokok dan penyumbang devisa yang relatif besar," kata Irwan Fikri saat sosialisasi angka sementara sensus pertanian 2013 di aula kantor Bupati Agam, Kamis.
Dia menambahkan, hasil pertanian juga memberikan sumbangan terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Agam. Sumbangan nilai tambah sektor pertanian pada tahun 2013 terhadap PDRB mencapai 39,72 persen dengan laju pertumbuhan sebesar7,01 persen.
Selain itu, Kabupaten Agam sebagai daerah agraris tidak kurang dari separuh penduduk Kabupaten Agam mengantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
Oleh sebab itu, di dalam Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam tahun 2010 sampai 2015, pembangunan pertanian merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Agam, katanya.
Dia menambahkan, Pemkab Agam juga terus mendorong usaha peningkatan produktivitas pertanian melalui berbagai cara seperti, peningkatan teknologi pertanian, peningkatan sarana, prasarana, perbaikan irigasi, peningkatan penyuluhan dan lainnya.
"Kita juga mengembangkan sektor tanaman pangan hortikultura, peternakan, perikanan dan lainnya," tambahnya.
Lebih jauh Irwan Fikri mengatakan, sensus pertanian 2013 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 1 sampai 31 Mei 2013, dapat menjadi salah satu sumber data dalam kerangka perencanaan pembangunan bidang pertanian.
"Kita sangat mengharapkan data yang dihasilkan sensus pertanian ini dapat dijadikan secara lengkap dan akurat," katanya.
Dengan menghasilkan data sensus pertanian yang berkualitas, dirinya berharap kualitas perencanaan bidang pertanian kedepan khususnya di Kabupaten Agam bisa lebih baik dari sebelumnya.
Sementara, Kepala BPS Kabupaten Agam Arius Jonnaidi mengatakan, tujuan dilaksanakan sosialisasi ini selain merilis angka sementara hasil sensus pertanian 2013, juga untuk mendiskusikan dan meminta masukan berupa saran untuk penyempurnaan penyelenggaraan sensus pertanian berikutnya.
Tambahnya, sensus pertanian pada 2013 meliputi enam sub sektor yakni, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
Pelaksanaan sensus dilakukan dengan cara bertahap, mulai dari pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rinci melalui survei pendataan rumah tangga usaha pertanian pada November 2013.
Lalu, survei struktur komoditas pertanian strategis dalam setiap seb sektor pertanian pada Mei sampai Oktober 2014. (ari)