Solok (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Sumatera Barat, menyosialisasikan tentang penyelamatan dan evakuasi untuk membangun kesiapsiagaan serta menerapkan sekolah aman bencana di lingkungan SD.
Kalaksa BPBD Kota Solok melalui Danru 3 Hari Siswan di Solok, Senin, mengatakan penerapan sekolah aman bencana ini menjadi sarana bagi guru dan murid untuk belajar tentang lingkungannya. Selain itu, juga menjadi agen informasi kewaspadaan bencana kepada keluarga dan warga sekitar.
Menurut Hari, program tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan baik mandiri oleh sekolah maupun dengan pendampingan dari lembaga lain.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi bencana sehingga tercipta budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan," ujar dia.
Di samping itu, ia juga mengatakan bahwa pemerintah berkewajiban untuk menyediakan sekolah yang aman bagi para siswa dan warga sekolah lainnya.
Selain peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan warga sekolah terkait kebencanaan, keamanan sekolah pun harus diperhatikan.
Sementara itu Kepala SDN 03 Kampung Jawa, Aspit, menyampaikan bahwa pihak sekolah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk tetap memastikan keamanan dari aspek lokasi, struktur bangunan, desain, penataan kelas dan dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung sekolah aman bencana.
Ia berharap dapat menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana.
”Diharapkan penerapan sekolah aman bencana dapat ditingkatkan dan diimplementasikan sebagai upaya mitigasi kejadian bencana,” ucap dia.
BPBD Solok sosialisasikan siap siaga hadapi bencana di lingkungan SD
BPBD Kota Solok saat menyosialisasikan simulasi kesiapsiagaan hadapi bencana tingkat di SDN 03 Kampung Jawa. ANTARA/HO-Diskominfo Solok
