Mahasiswa Bukittinggi suarakan pemilu bersih tolak politik uang

id Mahasiswa Bukittinggi,Pemilu 2024

Mahasiswa Bukittinggi suarakan pemilu bersih tolak politik uang

Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bukittinggi membentangkan spanduk penolakan praktek politik uang. Aksi yang dipusatkan di Taman Jam Gadang ini dianggap sebagai edukasi dan imbauan kepada warga untuk mendukung pemilu bersih (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat melakukan aksi damai menyuarakan pemilu bersih dan penolakan terhadap praktik politik uang. Aksi yang dimulai dengan pawai jalan kaki dan orasi dipusatkan di Taman Jam Gadang, Kamis.

Kordinator Lapangan, Muhammad Afif Alfikri mengatakan aksi damai ini merupakan salah satu bentuk dari kampanye dan edukasi dari mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang disampaikan terbuka untuk masyarakat.

"Ini adalah salah satu rangkaian dari agenda kampanye anti politik uang yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa dari UMSB, Universitas M Natsir, ITBHAS, dan juga berbagai OKP seperti HMI dan IMM, sebelum ini kita door to door ke masyarakat agar lebih sadar akan bahaya laten dari politik uang," kata dia.

Ia menilai politik uang memberi potensi bagi calon legislatif dan eksekutif terpilih bukanlah mereka yang memiliki modal gagasan tapi mereka yang memiliki modal biaya politik yang besar.

"Terpilihnya orang-orang yang miskin gagasan tapi kaya biaya politik tentu berdampak besar bagi masyarakat, tentu yang paling bisa dirasakan adalah kebijakan dan program yang akan mereka hasilkan nantinya," katanya.

Afif juga menilai bahwa praktik politik uang memiliki dampak jangka panjang, berkelanjutan dan akan berdampak terhadap kebijakan yang nantinya akan dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Ada potensi siklus, sekarang mereka harus mengeluarkan cost besar untuk menang, lalu saat menjabat mereka mencari jalan untuk mendapatkan kembali modal yang telah mereka keluarkan, lalu ada potensi mereka untuk mengumpulkan modal lagi untuk pemilu berikutnya. Tentu ini berbahaya bagi demokrasi," katanya menjelaskan.

Perwakilan HMI, Ahmad Zaki mengungkap bahwa aksi damai ini merupakan bentuk kampanye dari mahasiswa di Kota Bukittinggi untuk menolak berbagai kecurangan dalam pemilu dan politik kotor.

"Melalui aksi ini, kami mengingatkan kepada masyarakat dan peserta pemilu bahaya dari politik uang. Sebelumnya juga telah dilakukan survei dan kajian dan kami melihat potensi politik uang masih besar di kota Bukittinggi. Karena itu kampanye menolak politik uang sangat perlu dilakukan," kata dia.

Aksi ini berlangsung aman dan terkendali yang diawasi langsung oleh petugas gabungan keamanan dari TNI-Polri dan Satpol PP Bukittinggi.