Bukittinggi,- (ANTARA) - Sebanyak empat orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, menerima remisi khusus Natal berupa pengurangan masa hukuman.
"Mereka menerima remisi atau pengurangan masa pidana khusus Hari Natal selama 15 hari hingga dua bulan,” kata Kepala Lapas Bukittinggi Herdianto di Bukittinggi, Senin.
Ia menyebutkan remisi khusus itu terdiri atas satu orang WBP yang menerima remisi 15 hari, dua orang mendapat remisi satu bulan dan satu orang memperoleh remisi dua bulan.
"Remisi tersebut diberikan kepada WBP yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif," ujarnya.
Dia menjelaskan WBP yang mendapat remisi telah memenuhi persyaratan, seperti telah menjalani pidana minimal enam bulan, tidak terdaftar pada register F, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan negara.
Menurut dia, pemberian remisi khusus pada hari besar keagamaan tersebut merupakan pemenuhan hak-hak WBP. Pemberian remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada WBP sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Keputusan Presiden No. 174 /1999 tentang remisi.
"Selain remisi, hak-hak yang lain juga diberikan, seperti asimilasi dan integrasi, layanan kunjungan, dan penitipan barang," ujarnya.
Dia berharap dengan pemberian remisi itu dapat memotivasi WBP untuk mencapai penyadaran diri yang tercermin dari sikap dan perilaku sehari-hari, sehingga dapat kembali diterima di tengah-tengah masyarakat setelah menjalani masa pidana.