Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Yayasan Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) Indonesia menjalin kerja sama di bidang pertanian yang ramah lingkungan.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi dan Direktur Eksekutif Yayasan FIELD Indonesia Heru Setyoko di Padang, Selasa.
Gubernur menegaskan pentingnya menjaga kualitas kebersihan udara di Indonesia dengan melakukan aktivitas pertanian yang lebih ramah lingkungan.
"Hal ini yang menjadi tujuan dari kerja sama dengan FIELD Indonesia ini. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada para petani di Sumbar," katanya.
Ia mengatakan selain baik untuk lingkungan, pola tanam serta penggunaan pupuk yang ramah lingkungan pada aktivitas pertanian juga meningkatkan keuntungan bagi para petani.
"Oleh karena itu, kami menyambut baik dan berterima kasih kepada FIELD, yang hadir lewat program udara bersih Indonesia di Sumbar,” katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan program oleh FIELD menyasar dan melibatkan para petani yang tersebar di seluruh daerah di Sumbar. Sebab, 57 persen warga Sumbar memang bergantung secara ekonomi ke sektor pertanian. Sehingga, dapat diartikan bahwa membicarakan Sumbar adalah membicarakan sektor pertanian.
“Sebagian besar daerah di Sumbar berada di sekitar kawasan hutan. Petani kita berada di garda terdepan dalam menjaga kawasan yang menjadi paru-paru dunia. Oleh karena itu, program ini sangat penting bagi Sumbar,” katanya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Yayasan FIELD Indonesia Heru Setyoko mengatakan bahwa program udara bersih Indonesia telah dimulai sejak tahun 2021 dengan pelatihan kader yang berlangsung di delapan kabupaten di Sumbar, dan secara nasional di delapan provinsi di Indonesia.
“Program ini tentu juga untuk mendukung visi Gubernur Sumbar dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. FIELD mengajak, mari kita sukseskan program ini demi memacu pembangunan pertanian di Sumbar serta meningkatkan mutu produk pertanian,” ucap Heru.
Heru menyebutkan untuk meningkatkan peran sektor pertanian, terutama sektor pangan dan hortikultura, diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani, sehingga bisa lebih terampil dan kompeten.
Oleh karena itu, kata dia, program udara bersih Indonesia turut diisi dengan berbagai pelatihan terkait penerapan pola pertanian alternatif yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
“Kita bertanggung jawab bersama-sama menjaga kelestarian alam sekaligus mengatasi polusi. Penggunaan pupuk alternatif menjadi salah satu usaha dalam pelaksanaan tanggung jawab itu. Secara umum, muara dari program ini tentu saja untuk melengkapi kebijakan pemerintah terkait dengan ketahanan pangan,” katanya.*
Berita Terkait
Tim PkM Unand Bersama Rimbun Espresso & Brew Bar Gelar Workshop Pengembangan Kopi Ramah Lingkungan di Bukit Gompong
Minggu, 1 September 2024 5:53 Wib
Gunakan teknologi paling canggih, efisien dan ramah lingkungan, PLN operasikan PLTGUT Tambak Lorok 779 MW
Sabtu, 31 Agustus 2024 7:46 Wib
Econext Ventures dukung kegiatan jalan santai ramah lingkungan di Sawahlunto
Jumat, 23 Agustus 2024 10:53 Wib
Siswa SMP Pembangunan Laboratorium UNP racik sabun ramah lingkungan
Kamis, 22 Agustus 2024 19:47 Wib
Pulau Bando konservasi pertama di RI terapkan EBT ramah lingkungan
Selasa, 6 Agustus 2024 11:28 Wib
Ramah tamah dengan pensiunan, PT Semen Padang bayarkan JHT dan tunjangan kesehatan
Senin, 5 Agustus 2024 19:22 Wib
Temu ramah pekerja bangunan Semen Padang dan SIG Group disambut antusias
Jumat, 26 Juli 2024 21:05 Wib
Lebih efisien dan ramah lingkungan : PLN UP3 Padang gencarkan dedieselisasihuller
Jumat, 14 Juni 2024 9:07 Wib