BPP Hipmi Vasko Ruseimy minta anak muda tidak hanya berorientasi menjadi PNS

id Vasko, Vasko Rusaemy, BPP Hipmi

BPP Hipmi Vasko Ruseimy minta anak muda tidak hanya berorientasi menjadi PNS

Ketua Bidang II Keuangan, Perbankan & Perencanaan Pembangunan BPP Hipmi, Vasko Ruseimy. (ANTARA/HO-Vasko)

Padang (ANTARA) - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) meminta anak muda lebih kreatif dan inovatif, tidak hanya berorientasi menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Banyak peluang kerja yang saat ini terbuka karena perkembangan zaman dan teknologi. Ini bisa dimanfaatkan oleh anak muda sehingga tidak lagi hanya berorientasi jadi PNS," kata Ketua Bidang II Keuangan Perbankan & Perencanaan Pembangunan BPP Hipmi, Vasko Ruseimy di Padang, Sumatera Barat, Senin.

Ia mengatakan hal itu terkait data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar yang mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Padang mencapai angka 11,69 persen, tertinggi di Sumatera.

Vasko yang berasal dari Sumbar tersebut mengatakan, menjadi pengusaha atau entrepreneur muda adalah pilihan yang tidak kalah menjanjikan dibandingkan profesi PNS.

Tidak sedikit anak muda yang berhasil mengangkat perekonomian keluarganya dengan menjadi pengusaha sukses, meskipun awalnya memulai dengan terseok-seok dari usaha kecil-kecilan.

Merujuk sejarah orang-orang kaya di Indonesia, tidak sedikit yang awalnya dimulai dari usaha kecil, yang mungkin tidak terbayangkan oleh orang ketika melihatnya telah menjadi pengusaha sukses.

Salah seorang pengusaha yang sukses asal Sumbar seperti Basrial Koto, awalnya pernah menjadi kernet oplet, jualan petai menjahit. Namun dengan keuletan dan kesabaran, ia kemudian berhasil menjadi seorang pengusaha sukses asal Ranah Minang.

"Kisah-kisah sukses ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda Sumbar untuk melirik profesi sebagai pengusaha. Meskipun benar-benar dimulai dari bawah," katanya.

Vasko mengatakan banyak forum dan pelatihan gratis yang saat ini dibuka oleh pemerintah daerah dan lembaga lain yang bisa dimanfaatkan untuk menimba ilmu untuk mengembangkan usaha.

"Peluang-peluang ini tidak boleh disia-siakan. Apalagi anak muda seharusnya memang lebih kreatif dan inovatif untuk ide-ide usaha," katanya.

Sebelumnya BPS Sumbar merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Padang mencapai angka 11,69 persen. Angka itu menjadikan Kota Padang sebagai daerah dengan jumlah pengangguran tertinggi di Sumatera.

TPT merupakan indikator yang digunakan untuk menghitung proporsi jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pengangguran sebutan untuk penduduk usia kerja berumur 15 tahun atau lebih yang tidak mempunyai pekerjaan. Kriteria pengangguran tidak termasuk untuk mereka yang berstatus pensiunan, pelajar dan disabilitas.

Sebelumnya Wali Kota Padang Hendri Septa menyebut angka tersebut bukan angka riil dari warganya.

Ia menyebutkan BPS juga menghitung warga luar Padang yang baru saja tamat kuliah dan masih berdomisili sementara di Kota Padang.