Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi jagung di daerah itu mencapai 99.706,5 ton dengan luas tanam 13.294,2 hektare selama Januari sampai September 2023.
"Produksi jagung itu tersebar di 14 dari 16 kecamatan di Agam dan target produksi 132.200 ton pada 2023," kata Kepala Dinas Pertanian Agam Afniwirman di Lubuk Basung, Rabu.
Ia mengatakan, produksi jagung terbanyak di Kecamatan Lubuk Basung sebanyak 5.921,2 ton dari target 55.007 ton, Kecamatan Ampek Nagari 5.493,1 ton dari target 54.584 ton.
Sementara di Kecamatan Palembayan 991,2 ton dari target 7.677 ton, Tanjung Mutiara 305,7 ton dari target 3.304 ton, Baso 196,1 ton dari target 1.880 ton.
Lalu Kecamatan Ampek Angkek 192,4 ton dari target 3.375 ton, Canduang 186 ton dari target 1.545 ton, Kamang Magek 73,5 ton dari target 796 ton.
Lalu Kecamatan Tanjung Raya 26,4 ton dari target 297 ton, Banuhampu 25,3 ton dari target 258 ton, Ampek Koto enam ton dari target 79 ton, Sungai Pua empat ton dari target 109 ton.
"Kecamatan Palupuh dan Malalak tidak ada lokasi jagung. Lokasi jagung yang diolah merupakan lahan tidur," katanya.
Ia mengatakan, pada tahun sebelumnya produksi jagung di Agam 122.292,7 ton dari luas panen 16.202 hektar dengan produktivitas 7,54 ton per hektare.
Ia berharap pada tahun ini target produksi jagung bakal tercapai nantinya untuk kebutuhan ternak.
Jagung tersebut dipasarkan di Kabupaten Limapuluh Kota untuk pakan ternak dengan harga Rp5.400 per kilogram.
"Jagung dipasarkan di Limapuluh Kota untuk pakan ternak ayam," katanya.