Pemkab Pasaman Barat lakukan sejumlah kegiatan mendukung program desa perikanan cerdas

id Pemkab Pasaman Barat,Berita pasbar,Berita sumbar

Pemkab Pasaman Barat lakukan sejumlah kegiatan mendukung program desa perikanan cerdas

Dinas Perikanan Pasaman Barat saat melakukan pelatihan penangkapan ikan di Sikabau dalam mendukung program desa perikanan cerdas. Antara/Altas Maulana.

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bersama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) telah melakukan sejumlah kegiatan pada 2023 mendukung program desa perikanan cerdas di daerah itu.

"Program Smart Fisheries Villlage (SFV) atau desa perikanan cerdas itu terus dipacu dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat dan menggali potensi wisata Sikabau di Jorong Sikabau, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka," kata Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain kegiatan penyusunan master plan pengembangan SFV Sikabau, pelatihan konservasi penyu, pelatihan konservasi mangrove dan P

pemetaan terumbu karang dan benih bening lobster.

Kemudian pelatihan pengolahan ikan, pelatihan kelompok sadar wisata, pelatihan alat tangkap gilnet, pelatihan alat tangkap bubu lipat dan kompetensi nelayan.

Menurutnya untuk tahun 2024 KKP meminta dukungan anggaran dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pasaman Barat untuk mengalokasikan kegiatan di Sikabau sehingga KKP dapat melanjutkan kegiatan SFV di 2024.

Ia menjelaskan program itu didanai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan selama tiga tahun sesuai kesepakatan antara Bupati Pasaman Barat dengan KKP.

"Pada 2023 ini dikucurkan anggaran sebanyak Rp500 juta untuk aktivitas training mengenai perikanan, pariwisata, selam, transplantasi karang, serta media info dan komunikasi," katanya.

Ia menyebutkan desa tersebut bakal berdikari dan tentunya bakal menciptakan mata pencarian tambahan bagi masyarakat sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk tahap awal, katanya, aktivitas ini berupa sosialisasi, pelatihan-pelatihan mengenai budidaya lobster, kepiting, pengolahan ikan, training selam, pembuatan karang garden, support bibit lobster, kepiting, dan kerapu.

Selanjutnya ada pendampingan untuk hilir produk yang dibuat masyarakat serta kegiatan pengelolaan mangrove.

"Akhirnya kelak menjadikan desa itu mandiri berbasis teknologi info dalam pengembangan perikanan dan wisata," ujarnya.***1***