KPU Pasaman Barat targetkan partisipasi pemilih Pemilu 2024 capai 77,5 persen

id KPU Pasaman Barat,Berita pasbar,Berita sumbar

KPU Pasaman Barat targetkan partisipasi pemilih Pemilu 2024 capai 77,5 persen

Ketua KPU Pasaman Barat Alfi Syahrin. Antara/Altas Maulana.

Simpang Empat (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menargetkan tingkat partisipasi pemilih di daerah itu pada Pemilu 2024 sama dengan target nasional 77,5 persen.

"Tahap awal ini kita menargetkan 77,5 persen untuk partisipasi. Tentu kita menargetkan lebih," kata Ketua KPU Pasaman Barat Alfi Syahrin di Simpang Empat, Senin.

Ia mengatakan pada Pemilu 2019 lalu partisipasi pemilih mencapai 88 persen melebihi target nasional 77,5 persen.

Saat itu, katanya, untuk pemilihan presiden dan wakil presiden partisipasi pemilih mencapai 88,12 persen, pemilihan DPD partisipasi pemilih 88,14 persen dan pemilihan DPRD Provinsi partisipasi pemilih 88,14 persen.

"Sedangkan partisipasi pemilih untuk DPRD kabupaten mencapai 89 persen. Secara total rata-rata partisipasi keseluruhannya mencapai 88 persen," ujarnya.

Menurutnya untuk mencapai target 77,5 persen atau melebihi itu maka pihaknya menyiapkan sejumlah langkah dan upaya.

Sosialisasi dan pendidikan politik bagi pemilih muda menjadi salah satu pilihan KPU Pasaman Barat untuk bisa meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.

"Kita juga menggandeng organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, ninik mamak, tokoh masyarakat, media dan pihak terkait lainnya untuk mensosialisasikan pemilu," ujarnya.

Ia menjelaskan pada Pemilu 2024 nanti di Pasaman Barat akan didominasi pemilih muda rentang usia 17-43.

Dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) 296.254 orang maka didominasi pemilih muda hingga 64,64 persen atau sekitar 191.490 orang.

Ia mengatakan dari 191.490 orang itu jumlah laki-laki 97.229 orang dan perempuan 94.261 orang.

"Anak muda menjadi penentu yang tidak bisa diabaikan pada Pemilu 2024 nanti," katanya.

Pemilih pemula itu rata-rata berusia 17-21 tahun sehingga sosialisasi pengetahuan untuk mereka perlu ditingkatkan.

"Pemilih muda merupakan penentu masa depan bangsa, sehingga keterlibatan mereka sangat penting dalam proses demokrasi," katanya.

Ia merinci pemilih kelahiran 1964 kebawah berjumlah 36.856 orang yang terdiri dari laki-laki 16.724 orang dan perempuan 20.132 orang atau 12, 44 persen.

Kemudian pemilih kelahiran 1965-1979 jumlah pemilih 67.908 orang yang terdiri dari laki-laki 33.646 orang dan perempuan 34.262 orang atau 22,92 persen.

Kelahiran 1980-1994 jumlah pemilih 94.777 orang terdiri dari laki-laki 47.855 orang dan perempuan 46.922 orang atau 31,99 persen.

Lalu pemilih kelahiran 1995-2007 berjumlah 96.713 orang terdiri dari laki-laki 49.374 orang dan perempuan 47.339 atau 32, 65 persen.***2***