Gubernur Sumbar melepas penyaluran beras bantuan untuk stabilkan harga

id lepas beras bantuan,bulog,mahyeldi,sumbar

Gubernur Sumbar melepas penyaluran beras bantuan untuk stabilkan harga

Gubernur Sumbar Mahyeldi melepas penyaluran beras bantuan untuk stabilisasi harga di Padang, Minggu (1/10/2023). (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melepas penyaluran beras bantuan sebagai upaya untuk menstabilkan harga pangan di daerah setempat yang terdampak El Nino tersebut.

"Bantuan beras ini bertujuan untuk melakukan menstabilkan pasokan dan harga pangan dengan cara meningkatkan akses pasar bagi produsen dan masyarakat sebagai konsumen," katanya di Padang, Minggu.

Ia mengatakan hal itu saat melepas penyaluran beras bantuan, usai menghadiri peringatan Hari Jadi Ke-78 Sumbar di DPRD Provinsi Sumbar.

Ia menjelaskan untuk menstabilkan ketersediaan dan harga pangan di tingkat masyarakat, Pemprov Sumbar telah mengambil sejumlah langkah antisipasi, di antaranya penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan, dan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Beras SPHP adalah beras bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang penugasannya diberikan ke Bulog untuk seluruh lapisan masyarakat dengan harga harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500/kilogram.

Beras SPHP adalah upaya pemerintah dalam menekan harga beras supaya seluruh masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan pokok dengan harga yang terjangkau.

Pemerintah telah menggulirkan beras SPHP ke semua lini pasar, baik pasar tradisional maupun ritel modern.

Penyaluran beras SPHP di Sumbar sudah terealisasi 80 persen atau 12.292 ton dari target tahunan 15.391 ton.

Selain beras SPHP, sebagai langkah stabilisasi pasokan dan harga pangan, khususnya beras sebagai bahan pangan pokok, dengan penyaluran bantuan pangan berupa beras selama tiga bulan melalui perhitungan beras 10kg per bulan per keluarga penerima manfaat (KPM).

Keluarga penerima manfaat yang mendapatkan bantuan adalah yang terdata pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada Kementerian Sosial. Bantuan pangan ini akan membantu masyarakat, khususnya kategori miskin di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari selama tiga bulan sehingga diharapkan dapat membantu pengendalian harga beras di pasaran.

Kepala Dinas Pangan Sumbar Syaiful Bahri menyebut bantuan pangan yang diberikan itu, terdiri atasari dua tahap. Tahap pertama telah dilaksanakan pada Maret, April, dan Mei dengan jumlah 380.338 KPM.

Total bantuan pangan tahap pertama yang telah disalurkan 11.410.140 ton.

Untuk tahap kedua dilaksanakan pada September, Oktober, dan November dengan jumlah 367.106 KPM. Per 27 September 2023, penyaluran bantuan pangan Sumbar sudah disalurkan semua, yaitu 3.559.070 ton, kecuali daerah sulit yang akan disalurkan tiga bulan sekaligus pada Oktober, yaitu Kabupaten Mentawai, beberapa nagari/kelurahan di Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan.

Selain itu, katanya, ada GPM yang merupakan langkah lain dalam rangka stabilisasi pasokan dan akses pangan, khususnya untuk komoditi pangan pokok dan strategis, yang saat ini cenderung berfluktuasi.

Gerakan itu dilaksanakan di lima kabupaten dan kota, yaitu Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Penyaluran beras bantuan yang dilepas Gubernur Sumbar Mahyeldi hari ini, kata dia, berupa beras SPHP satu truk (5 ton), beras bantuan pangan untuk satu kelurahan, yaitu Kelurahan Batang Arau 6.090 kg dan beras untuk GPM yang akan disalurkan dengan lima mobil Toko Tani Indonesia Center (TTIC) 30 ton.