Solok (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok, Sumatera Barat memberikan bantuan kepada anak asuh berisiko stunting dalam rangka Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dilaksanakan pemerintah daerah setempat guna menekan peningkatan angka tengkes.
Kasubag Umum DLH Kota Solok Teti Anggraini di Solok, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting di Sumatera Barat, khususnya daerah itu.
Selain itu, kata dia, menindaklanjuti kebijakan kepala BKKBN RI dan surat Gubernur Sumbar dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Solok.
Program BAAS merupakan program nasional dalam meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah tumbuh kembang di usia bawah dua tahun (baduta).
Apabila status gizi anak baduta kurang optimal perkembangannya, katanya, mereka akan mengalami stunting, sedangkan seandainya anak tersebut telah stunting tidak bisa lagi mengalami peningkatan status ke gizi normal.
Seandainya kasus stunting cepat diketahui di bawah usia dua tahun, katanya, pemulihannya akan cepat, sedangkan status anak di atas dua tahun mengalami stunting akan lama pemulihannya. Namun, mereka dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Balita tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok salah satu Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang terpilih untuk memberikan bantuan pangan guna mencegah stunting di salah satu keluarga yang tinggal di Kelurahan Simpang Rumbio.
Keluarga kecil tersebut, katanya, menyambut baik program yang dilaksanakan oleh Pemkot Solok.
”Kita sebagai manusia, hanya bisa berusaha dan berdoa semoga apa yang kita lakukan, bisa memberikan perubahan terhadap anak kita, Khalisa Salsabila, dalam usia 15 bulan," ujar dia.
Ia berharap, segala upaya yang dilakukan pemerintah daerah dapat menurunkan angka stunting di kota itu, sebagaimana Pemkot Solok menargetkan angka stunting berada di bawah lima persen.
"Bantuan tersebut diberikan selama enam bulan ke depan, setelah itu akan dilaksanakan evaluasi terhadap kenaikan BB (Berat Badan) baduta yang mendapat bantuan," ucap dia.
Ia mengatakan hari ini merupakan penyerahan bantuan bulan keempat untuk anak asuh stunting yang bernama Amira. Bantuan yang diberikan berupa sembako dan bahan makanan padat gizi.
Ia mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk keseriusan menangani stunting dari pemerintah daerah setempat, sedangkan para penerima bantuan agar dapat memanfaatkan bantuan dengan sebaik mungkin guna mendukung kemajuan ekonomi keluarga dan tumbuh kembang anak.
Selain pemerintah daerah, katanya, peran lingkungan masyarakat dan keluarga menjadi penting dengan saling mengingatkan serta memberi pemahaman sebagai edukasi kepada keluarga bahwa pentingnya menjaga gizi anak, kualitas sanitasi, dan kualitas lingkungan.
Para orang tua asuh stunting, katanya, ditekankan untuk mengawasi tumbuh kembang anak, sedangkan penyaluran bantuan pangan tersebut akan dilaksanakan melalui program posyandu.
“Semoga inovasi ini bisa menurunkan angka stunting di Kota Solok dan diharapkan bantuan dapat tersalurkan dengan baik,” ucapnya.