Unand bangun gedung senilai Rp28 miliar bantuan PUPR

id Gedung teknik industri, universitas Andalas, berita unamd, bantuan Kementerian PUPR

Unand bangun gedung senilai Rp28 miliar bantuan PUPR

Rektor Unand Prof Yuliandri (tengah) menjelaskan rencana pembangunan gedung teknik industri dan teknik lingkungan yang bersumberkan dana Kementerian PUPR. (ANTARA/HO-Humas Unand).

Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) akan membangun gedung teknik industri dan teknik lingkungan senilai Rp28 miliar bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI guna menunjang proses pendidikan perguruan tinggi tersebut.

"Pembangunan ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sempat terhenti di tahun 2015," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Kamis.

Ia mengatakan, sebelum terkendala dan terhenti, pembangunan gedung tersebut sudah sampai pada penanaman besi-besi sebagai dasar bangunan.

"Alhamdulillah tahun ini kita mendapat kesempatan untuk melanjutkan pembangunan yang sempat terhenti," katanya.

Perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut mengapresiasi Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI yang memiliki peran penting serta membantu kelanjutan pembangunan gedung pendidikan itu.

"Terima kasih Kementerian PUPR RI yang selama beberapa tahun ini sudah membantu Unand," kata dia.

Selain pembangunan gedung teknik industri dan teknik lingkungan, sebelumnya Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI juga membantu pembangunan rusun aparatur sipil negara (ASN) serta pembangunan jalan ke kampus yang diresmikan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta itu.

Tidak hanya itu, pada tahun 2022 perguruan tinggi negeri tersebut juga menerima hibah berupa sistem penyediaan air minum (SPAM) dari Kementerian PUPR RI yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air minum di lingkungan kampus.

Kelanjutan pembangunan gedung Teknik Sipil dan teknik Lingkungan Unand tersebut ditandai dengan penandatanganan antara PT Adhikarya Teknik Perkasa selaku kontraktor, dan Kementerian PUPR RI.

Pembangunan gedung tersebut ditargetkan rampung atau selesai dalam 300 hari kalender atau sebelum semester pertama di tahun 2024. Ke depan, gedung itu diharapkan menjadi fasilitas pendukung terhadap pendidikan anak bangsa.

Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Essy Aisyah menekankan lima aspek penting yang harus diperhatikan selama pembangunan gedung tersebut. Kelimanya yakni tepat waktu, tepat mutu, tepat pembiayaan, tepat administrasi dan tepat manfaat.

"Sebab, ini membangun masa depan bangsa sehingga kita harapkan fasilitas ini membangkitkan semangat pendidikan dari generasi bangsa," ujar dia.