Akademisi: Minangkabau entrepreneurship upaya Unand menuju WCU

id Universitas Andalas

Akademisi: Minangkabau entrepreneurship upaya Unand menuju WCU

Kegiatan for the future of Minangkabau entrepreneurship yang diselenggarakan Universitas Andalas di Padang, Senin, (31/7/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Wakil Rektor IV bidang Perencanaan Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Hefrizal Handra mengatakan diskusi ilmiah tentang for the future of Minangkabau entrepreneurship merupakan salah satu upaya menuju world class university (WCU).

"Ini kegiatan mengundang dosen dari negara lain termasuk mahasiswa asing. Summer course ini bagian dari internasionalisasi fakultas dan tahapan Unand menuju world class university," kata Wakil Rektor IV Unand bidang Perencanaan Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Unand Sumatera Barat Hefrizal Handra di Padang, Senin.

Terkait materi yang dibahas khususnya tentang kewirausahaan, Handra mengatakan dalam diskusi tersebut para akademisi dari dalam maupun luar negeri mengkaji tentang dunia usaha dari perspektif pendidikan.

"Jadi ada kewirausahaan Minangkabau yang coba digali oleh para dosen Unand melalui riset," ujarnya.

Senada dengan Wakil Rektor IV Unand, akademisi dari UIN Imam Bonjol Padang Yulizal Yunus mengatakan kewirausahaan di Ranah Minang pada dasarnya lahir dari nagari (desa). Hingga saat ini nagari menjadi simbol karakter jiwa kewirausahaan masyarakat etnis Minangkabau.

Sebagai simbol karakter kewirausahaan, masyarakat di Ranah Minang menjadikan nagari sebagai peluang untuk mengembangkan berbagai bisnis. Usaha yang ditekuni tersebut bergerak di sektor pertanian, perkebunan, tambang, hutan, sungai, sawah, laut dan sebagainya.

"Di situlah masyarakat Minangkabau mengembangkan semangat kewirausahaan melalui inovasi-inovasi yang dilahirkan," ujarnya.

Nagari yang dijadikan sebagai simbol karakter kewirausahaan tersebut juga sesuai dengan petitih Minangkabau yakni "Katambang babungo ameh, ka hutan babungo kayu, ka sungai babungo pasia, ka sawah babungo ampiang, ka lauik babungo karang.

Sayangnya, ujar dia, semua aset yang awalnya digarap masyarakat di nagari sebagai sumber mata pencarian, kini hampir seluruhnya dikuasai negara atau pemerintah. Imbasnya, hal itu berdampak pada semangat pengembangan kewirausahaan warga.

Ia menambahkan, selain dikenal sebagai ahli ekonomi, masyarakat Minangkabau juga dikenal sebagai homo politikus (untuk menentukan posisi), dan sebagai homo praktikus.