Padang Panjang (ANTARA) - Walikota Padang Panjang, Sumatera Barat, Fadly Amran Serahkan Bantuan Perbaikan 105 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masyarakat berpenghasilan rendah. Masing-masing mendapat dana sebesar Rp20 juta.
Fadly menyebutkan, sejak awal kepemimpinannya pada 2018, rehab RTLH menjadi salah satu kegiatan strategis Pemkot. Target yang dicantumkan pada RPJMD 2018-2023, yaitu berkurangnya jumlah RTLH sebesar 25 persen dalam 5 tahun sekitar 286 unit.
"Anggaran program ini dialokasikan setiap tahun melalui APBD. Diperjuangkan juga melalui APBN dan APBD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Fadly, menjelaskan hasil evaluasi, pada tahun 2018 teridentifikasi RTLH sebanyak 984 unit. Namun 2022 RTLH yang tersisa 329 unit.
“Terjadi penurunan 2018-2022 sebanyak 655 unit atau 66 persen. Target kita di tahun 2023 ini seluruh rumah yang ada di Kota Padang Panjang harus layak huni, minimal 97,1 persen,” katanya optimis.
Bantuan RTLH merupakan program kegiatan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) serta pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kota Padang Panjang.
Kepala Dinas Perkim LH, Alvi Sena, M.T, mengatakan dari total nilai bantuan Rp20 juta terdiri dari nilai bantuan bahan material Rp17,5 juta termasuk pajak dan nilai bantuan upah sebanyak Rp2,5 juta.
Penyerahan bantuan RTLH oleh Walikota Fadly Amran, Selasa (25/7) di Hall Lantai III Balai Kota didampingi Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si yang dilanjutkan dengan sosialisasi kegiatan perbaikan RTLH bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Alvisena, mengatakan sosialisasi tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada calon penerima bantuan tentang tata cara penyaluran bedah rumah nantinya.
“Kedepan tentunya harapan kita tersedianya hunian yang layak untuk ditinggali. Terlaksananya penyaluran bantuan perbaikan rumah dengan baik dan lancar sehingga tujuan dari program ini tercapai,” tegas Alvisena.