Permudah kepemilikan rumah, Bank Nagari-APERSI teken PKS

id Bank Nagari, Apersi, KPR, FLPP

Permudah kepemilikan rumah, Bank Nagari-APERSI teken PKS

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Bank Nagari dengan DPD APERSI Sumbar, disaksikan jajaran Direksi Bank Nagari. (ANTARA/HO-BN)

Padang (ANTARA) - Bank Nagari dan DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Sumbar melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), di Lantai 4 Kantor Pusat Bank Nagari.

PKS tersebut ditandatangani oleh Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra dan Ketua DPD APERSI Sumbar Liswendi Kamar, disaksikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Muhamad Irsyad, Direktur Keuangan Sania Putra, beserta jajaran, di Padang, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Dirut Bank Nagari Muhamad Irsyad mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya PKS antara Bank Nagari dan DPD APERSI Sumbar adalah untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat Sumbar dalam bidang perumahan.

“Bagaimana masyarakat kita di Sumbar bisa memiliki rumah yang baik dan layak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” jelasnya.

Ia menambahkan, ada sejumlah poin kerja sama yang ditandatangani pada pertemuan tersebut, diantaranya co-branding, layanan digital, pengadaan dan pembelian rumah, KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan kredit modal kerja kontruksi perumahan.

Bank Nagari memiliki target penyaluran FLPP tahun 2023 sebanyak 1.250 unit yang saat ini baru tersalur sebanyak 470 unit.

“Masih banyak kuota di Bank Nagari yang bisa dimanfaatkan oleh developer di bawah APERSI,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari APERSI sebanyak 3.299 unit rumah subsidi yang direncanakan dibangun pada 2023, dan telah selesai disalurkan sebanyak 780 unit dan sisanya 2.519 unit sedapatnya menyalurkannya menggunakan fasilitas pada Bank Nagari.

“Dengan MoU bersama APERSI diharapkan dapat membantu Bank Nagari menyukseskan program pemerintah pusat dalam hal penyediaan pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Selain itu Irsyad mengatakan, sejalan dengan penandatangan kerja sama yakni pelayanan digital. Ia mengingatkan kepada nasabah untuk selalu waspada dengan tipu daya social engineering, yakni memanipulasi psikologi untuk mendapatkan data rahasia atau kepentingan jahat lainnya.

“Jadi jangan pernah memberitahu data kita seperti nomor kartu ATM, nomor rekening, pin ATM, kode akses mobile banking, pin mobile banking, kode OTP, dan kode reservasi cardless, kepada siapapun baik melalui telpon, WhatsApp, isian formular atau secara langsung,” jelasnya.

Kemudian ia meminta kepada nasabah untuk menghiraukan pesan atau link dari website atau media sosial seperti mempunyai lampiran file bertipe APK dan menyuruh mengisi formulir data rahasia.