Padang (ANTARA) - Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat menganggarkan Rp8,3 miliar untuk rehabilitasi Masjid Raya Sumbar yang menjadi salah satu ikon wisata religi di daerah tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas BMCKR Sumbar, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Rehabilitasi Masjid Raya Sumbar, Dedi Rinaldi di Padang, Selasa, mengatakan rehabilitasi dilakukan karena kondisi sebagian bangunan sudah rusak parah.
"Rehabilitasi Masjid Raya Sumbar ini merupakan pekerjaan rehabilitasi lanjutan karena sebelumnya juga pernah dilakukan hal yang sama," katanya.
Rehabilitasi yang dilakukan di antaranya untuk lantai dasar berupa pengerjaan injeksi. Kemudian perbaikan plafon serta lampu.
Sementara di lantai I, rehabilitasi yang dilakukan berupa pengerjaan pasak dan pengecatan ornamen yang mulai luntur akibat cuaca.
Juga dilakukan penggantian hand railing stainless steel pada pintu besi yang rusak di lantai I. Sementara di lantai mezanin pada lantai II, tepatnya di ruang shalat juga ada pengerjaan plafon yang lama yang berbentuk strip, diganti dengan baru.
"Pengerjaan rehabilitasi dilakukan hanya pada bagian-bagian yang rusak saja. Kondisi kerusakan yang dominan terdapat pada cat Masjid Raya Sumbar yang sudah mulai pudar. Tidak ada penambahan fungsi baru," katanya.
Dedi mengungkapkan rehabilitasi dilakukan menelan biaya sebesar Rp8,3 miliar. Pengerjaan rehabilitasi ditargetkan selesai Oktober 2023 sesuai dengan berakhirnya kontrak pada 23 Oktober 2023.
“Pengerjaan selama 180 hari. Nilai kontrak awalnya 27 April 2023 dengan anggaran Rp8,3 miliar,” ujarnya.
Dedi menambahkan rehabilitasi dilakukan hanya pada inti bangunan masjid yang berfungsi sebagai tempat shalat saja. Sementara bangunan menara yang berada di samping masjid belum dilakukan rehabilitasi karena menara tersebut dalam pemeliharaan Biro Kesra Setdaprov Sumbar.
“Kalau menara dalam pemeliharaan Biro Kesra Setdaprov Sumbar. Jika ada bagian yang tidak bisa dipelihara kita bantu. Kondisi menara sendiri saat ini masih bagus. Kemungkinan untuk merehabnya hanya bisa dilakukan tahun depan,” katanya.