Bonjol disiapkan episentrum pengembangan Pariwisata Pasaman

id Pariwisata Pasaman,BERITA PASAMAN,BERITA SUMBAR

Bonjol disiapkan episentrum pengembangan Pariwisata Pasaman

Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS. (ANTARA/Dok heri sumarno)

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah daerah Kabupaten Pasaman menegaskan pengembangan dan pembangunan sektor Pariwisata sudah didasarkan kepada pemetaan potensi kawasan sebagai sektor andalan ke depan.

"Sudah melalui kajian dan pertimbangan yang sangat matang dan terukur," ujar Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS, Senin.

Salah satu kawasan yang sedang dipersiapkan menjadi destinasi wisata andalan di kabupaten tersebut adalah Bonjol.

"Bonjol sedang dipersiapkan menjadi kawasan wisata terpadu di Pasaman," tambahnya.

Bonjol kata dia memiliki sejumlah spot wisata menarik, yang memang sudah ada sejak lama. Sejumlah upaya pembenahan yang dilakukan agar semua destinasi yang ada punya nilai jual yang tinggi.

"Kita sudah melakukan studi kelayakan (feasibility study) tentang itu. Dari studi kelayakan itu, disimpulkan bahwa Bonjol memang layak dijadikan sebagai kawasan wisata terpadu," katanya.

Setelah studi kelayakan, juga dilakukan penyusunan master-plan. "Master-plan ini juga sudah selesai dibuat," tambahnya.

Langkah selanjutnya, menurut Sabar, melakukan eksekusi untuk mengimplementasikan konsep-konsep pengembangan yang telah dipersiapkan untuk itu. "Alhamdulillah, secara bertahap sudah mulai dilakukan," katanya.

Dijelaskannya, sejumlah langkah pembenahan yang sedang dilakukan adalah membuat planetarium di tugu equator yang berlokasi di Bonjol.

Pembangunan planetarium itu, dijelaskannya, mendapat dukungan dana dari APBD Sumbar. Dari Rp20 miliar dana yang diperlukan untuk itu, sebesar Rp12 miliar dari APBD Pasaman, sementara sisanya Rp8 miliar lagi dibantu APBD Sumbar.

"Sedang disiapkan destinasi wisata edukasi berupa Planetarium di tugu equator tersebut. Kelak, diharapkan kawasan itu menjadi pusat untuk belajar astronomi, selain berwisata," katanya.

Pembenahan tugu equator pengembangan dari apa yang telah ada selama ini. Sebanyak dua kali dalam setahun yaitu di bulan Maret dan September dilakukan kegiatan menyaksikan fenomena alam yang disebut dengan titik kulminasi matahari.

Menurutnya, iven titik kulminasi matahari yang dihelat dua kali setahun diramaikan dengan kegiatan bertajuk PasEFes atau Pasaman Equator Festival dalam bentuk pertunjukan/pementasan seni budaya dan kuliner.

"Kemudian tengah dilakukan pembukaan jalan dari Suliki di Kabupaten Limapuluh Kota menuju Bonjol. Langkah ini diharapkan akan memudahkan wisatawan mengunjungi Pasaman," terangnya.

Bila pengerjaan jalan itu selesai akan menambah pintu masuk menuju Pasaman, termasuk Bonjol. "Karena ke depan Bonjol ajan menjadi magnet bagi wisatawan dengan sejumlah spot wisata yang menarik," tutupnya.