Pemkab Agam dapat bantuan vaksin rabies 3.500 dosis

id Pemkab Agam,Berita agam,Berita sumbar

Pemkab Agam dapat bantuan vaksin rabies 3.500 dosis

Kepala Dinas Pertanian Agam, Afniwirman. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mendapatkan bantuan vaksinasi rabies sebanyak 3.500 dosis dari pemerintah provinsi setempat untuk diberikan ke hewan peliharaan dalam menekan kasus rabies di daerah itu selama 2023.

Kepala Dinas Pertanian Agam, Afniwirman di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan vaksin rabies sebanyak 3.500 dosis tersebut bantuan Pemprov Sumbar pada 2023 dan pengadaan bakal dilakukan pada Agustus 2023.

"Bantuan vaksin belum sampai, karena pengadaan dilakukan pada Agustus 2023," katanya.

Ia mengatakan, Dinas Pertanian Agam juga mengalokasikan dana untuk pengadaan vaksin rabies sebanyak 1.000 dosis.

Pengadaan telah dilakukan dan vaksin juga telah diberikan ke hewan penularan rabies seperti kucing, anjing, kera dan lainnya milik warga.

Namun persediaan dosis sudah habis dan hanya tinggal untuk kasus kursial atau mendesak.

"30 orang petugas Kesehatan Hewan di Lima Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan rutin memberikan vaksin dalam menekan kasus rabies di daerah itu, sehingga persediaan habis," katanya.

Ia mengakui, selama Januari sampai 19 Juni 2023 sebanyak 118 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di daerah itu terdiri dari anjing 74 ekor, kucing 37 ekor, kera enam ekor dan lainnya satu ekor.

Kasus gigitan itu paling banyak di Kecamatan Lubukbasung sebanyak 32 kasus, disusul Tanjungraya 18 kasus, Tanjungmutiara 14 kasus dan Ampekangkek 14 kasus.

Sementara Kecamatan Palembayan delapan kasus, Ampeknagari delapan kasus dan sembilan kecamatan lainnya dibawah lima kasus.

"Khusus Kecamatan Matur tidak ada kasus gigitan dan ini berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)," katanya.

Ia mengakui, dari 118 kasus tersebut, dua diantaranya positif rabies dan satu negatif berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi.

Sedangkan pada 2022 positif sebanyak delapan kasus dari ratusan kasus gigitan hewan.