Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mendukung kegiatan Alek Nagari atau tradisi adat daerah setempat dalam merayakan anak-anak selepas menyelesaikan belajar mengaji Al Quran.
"Harus dipertahankan ya, tradisi adat di Bukittinggi dan Minangkabau telah lama dikenal unik, ada arak-arakan dengan kuda, bendi, diiringi kaum ibu memikul junjungan di atas kepala, lengkap dihiasi hiburan tambua tansa dan drumband, meriah," kata Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi, Minggu.
Marfendi hadir dalam kegiatan Alek Nagari pawai Khatam Al Quran ke-27 di Masjid Baiturrahman, kampung Bantodarano, Kelurahan Campago Guguk Bulek yang berlangsung meriah.
"Dalam catatan kami, tradisi Alek Nagari Khatam Al Quran di Bukittinggi sudah berlangsung lebih dari seratus tahun, artinya sudah mendarah daging bagi Pasukuan Kurai sebagai penduduk asli bahkan sebelum kemerdekaan," kata dia.
Marfendi berharap peserta Khatam tidak berhenti belajar Al Quran setelah Alek Nagari, namun terus dilanjutkan sebagai bekal prestasi.
"Sebagai bekal prestasi di dunia dan akhirat, anak penghafal Al Quran diberikan kemudahan akses pendidikan hingga perguruan tinggi, sementara di akhirat anak ini akan memasang mahkota untuk orangtuanya," ujarnya.
"Tradisi adat ini diharapkan juga mampu menarik semangat anak kemenakan di Bukittinggi untuk selalu menegakkan nilai agama atau imarah masjid yaitu memakmurkan memeriahkan masjid dengan kebaikan," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan sebutannya, Alek Nagari juga melibatkan unsur tokoh adat dalam melestarikan budaya Minangkabau sesuai falsafah hidupnya.
"Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, adat berpegang ke agama dan agama berpegang pada Al Quran, inilah falsafah Minangkabau, apresiasi ke seluruh Ninik Mamak Penghulu Adat yang menanamkan sejak usia dini pada anak," kata Marfendi.
Selain menamatkan pendidikan baca tulis Al Quran, Masjid Baiturrahman juga merayakan kelulusan siswa penghafal Al Quran dalam program Tahfiz di masjid setempat.
"Anak kemenakan kami setelah tamat di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), langsung dilanjutkan ke program tahfiz, biayanya gratis, mereka belajar pada malam hari hingga mereka terbiasa meramaikan masjid," kata Ketua Panitia Khatam Al Quran Bantodarano, Zil Andri.
Arak-arakan pawai Alek Nagari yang mengikutsertakan belasan siswa itu turut dilepas pejabat pemerintahan dan tokoh adat serta tokoh agama daerah setempat.
Berita Terkait
Pjs Wako lakukan percepatan digitalisasi pariwisata dan UMKM di Bukittinggi
Sabtu, 16 November 2024 9:47 Wib
Pemkot Bukittinggi gelar Jam Gadang Criterium tingkatkan kunjungan wisata
Jumat, 15 November 2024 17:09 Wib
Masuk perangkap di Solok, Harimau Sumatera dipindahkan ke TMSBK Bukittinggi
Jumat, 15 November 2024 11:08 Wib
Ketua MK Suhartoyo buka Bimtek Perselisihan Hasil Pilkada Sumbar
Jumat, 15 November 2024 9:02 Wib
Bukittinggi resmi miliki Pustaka Digital
Rabu, 13 November 2024 18:42 Wib
UM Sumbar turunkan mahasiswa awasi praktek politik uang
Rabu, 13 November 2024 15:54 Wib
Hari Pahlawan, PLN UP3 Bukittinggi dan Kemenag Kabupaten Sepakati "Baralek Asik"
Selasa, 12 November 2024 23:55 Wib
Kantor Pos Biaro salurkan bantuan Yapi Kemensos RI
Selasa, 12 November 2024 15:23 Wib