Warga Sawahlunto dihimbau bersihkan saluran air mengantisipasi Tanah Longsor
Sawahlunto (ANTARA) - Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Deri Asta menghimbau masyarakat di kota itu untuk memeriksa dan membersihkan saluran air di tempat tinggalnya masing-masing untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
"Ternyata hampir 90 persen banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sawahlunto beberapa hari ini penyebabnya adalah saluran air/drainase yang tersumbat sehingga tidak berfungsi dengan baik," ujar Wali Kota Deri Asta menjelaskan, di Sawahlunto, Minggu.
Oleh karena itu, terutama menyikapi intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini, dia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan salah satunya dengan memeriksa saluran air di sekitar rumah dan jalan.
"Hal ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, untuk bisa secara mandiri memeriksa saluran air di rumah masing-masing. Nanti kalau tidak bisa dikerjakan sendiri maka gotong royong bersama tetangga, koordinasikan juga kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan," katanya.
Dia mengarahkan jajaran Pemerintah Desa dan Kelurahan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat dalam rangka mensosialisasikan dan membantu memeriksa kondisi saluran air.
"Terkhusus untuk saluran air di ruas-ruas jalan, tolong jajaran Pemerintah Desa dan Lurah ikut memeriksa, kemudian apabila bermasalah koordinasikan dengan perangkat daerah terkait untuk penanganannya," katanya.
Disampaikan Wali Kota Deri, sampai hari ini hujan masih terus turun setiap hari di Sawahlunto, karena itu dibutuhkan pencegahan dan penanganan bencana banjir dan longsor yang maksimal dari seluruh pihak terkait.
Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sawahlunto Dedi Ardona menjelaskan sekarang Sawahlunto sudah dalam status tanggap darurat bencana.
"Situasi sampai sekarang setiap hari masih terjadi hujan, jadi setiap hari terus ada laporan tanah longsor dan pohon tumbang. Bencana itu menyebabkan kerusakan pada jalan dan bangunan, dengan nilai kerugian sekarang masih dihitung," ujar dia merinci.
Kemudian untuk korban sampai saat ini tercatat tiga orang, yakni satu orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka.
"Kita telah melakukan upaya maksimal dalam penanggulangan bencana ini. Seluruh personel dan peralatan sudah diterjunkan ke lapangan sejak hari pertama bencana tanah longsor terjadi yakni Rabu (03/05) lalu," kata dia.
Untuk laporan terbaru bencana yang terjadi karena hujan pada Minggu (07/05), Sekretaris BPBD Sawahlunto Rafki Rusdian menyampaikan tercatat ada pohon tumbang dan tanah longsor yang merusak bangunan rumah warga.
"Kami baru saja dihubungi pihak Desa terkait pohon tumbang dan tanah longsor di Dusun Guguak Alam dan Dusun Koto Tuo. Personel kami sedang bergerak menuju lokasi," kata dia.
"Ternyata hampir 90 persen banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sawahlunto beberapa hari ini penyebabnya adalah saluran air/drainase yang tersumbat sehingga tidak berfungsi dengan baik," ujar Wali Kota Deri Asta menjelaskan, di Sawahlunto, Minggu.
Oleh karena itu, terutama menyikapi intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini, dia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan salah satunya dengan memeriksa saluran air di sekitar rumah dan jalan.
"Hal ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, untuk bisa secara mandiri memeriksa saluran air di rumah masing-masing. Nanti kalau tidak bisa dikerjakan sendiri maka gotong royong bersama tetangga, koordinasikan juga kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan," katanya.
Dia mengarahkan jajaran Pemerintah Desa dan Kelurahan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat dalam rangka mensosialisasikan dan membantu memeriksa kondisi saluran air.
"Terkhusus untuk saluran air di ruas-ruas jalan, tolong jajaran Pemerintah Desa dan Lurah ikut memeriksa, kemudian apabila bermasalah koordinasikan dengan perangkat daerah terkait untuk penanganannya," katanya.
Disampaikan Wali Kota Deri, sampai hari ini hujan masih terus turun setiap hari di Sawahlunto, karena itu dibutuhkan pencegahan dan penanganan bencana banjir dan longsor yang maksimal dari seluruh pihak terkait.
Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sawahlunto Dedi Ardona menjelaskan sekarang Sawahlunto sudah dalam status tanggap darurat bencana.
"Situasi sampai sekarang setiap hari masih terjadi hujan, jadi setiap hari terus ada laporan tanah longsor dan pohon tumbang. Bencana itu menyebabkan kerusakan pada jalan dan bangunan, dengan nilai kerugian sekarang masih dihitung," ujar dia merinci.
Kemudian untuk korban sampai saat ini tercatat tiga orang, yakni satu orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka.
"Kita telah melakukan upaya maksimal dalam penanggulangan bencana ini. Seluruh personel dan peralatan sudah diterjunkan ke lapangan sejak hari pertama bencana tanah longsor terjadi yakni Rabu (03/05) lalu," kata dia.
Untuk laporan terbaru bencana yang terjadi karena hujan pada Minggu (07/05), Sekretaris BPBD Sawahlunto Rafki Rusdian menyampaikan tercatat ada pohon tumbang dan tanah longsor yang merusak bangunan rumah warga.
"Kami baru saja dihubungi pihak Desa terkait pohon tumbang dan tanah longsor di Dusun Guguak Alam dan Dusun Koto Tuo. Personel kami sedang bergerak menuju lokasi," kata dia.