Padang (ANTARA) - Sebanyak 915 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menjalani Lebaran 1444 hijriah dengan suka cita dari dalam penjara.
"Kami menggelar Shalat Idul Fitri di dalam lingkungan Lapas supaya WBP muslim bisa turut menunaikan shalat Ied seperti warga di luar," kata Kepala Lapas Padang Era Wiharto di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan ratusan WBP yang terdiri dari narapidana serta tahanan tampak khusuk melaksanakan Shalat Ied yang digelar di lapangan dalam lingkungan Lapas Padang.
"Selain menggelar Shalat berjemaah, kami juga menghadirkan penceramah dari luar untuk memberikan ajaran keagamaan," katanya.
Usai menunaikan Shalat Ied, Lapas Padang langsung menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengurangan masa hukuman (remisi) bagi narapidana yang mendapatkan.
Total narapidana yang mendapatkan remisi Idul Fitri 1444 H pada 2023 sebanyak 716 orang, dua orang di antaranya langsung bebas usia mendapatkan remisi.
Besaran pengurangan hukuman yang didapat oleh narapidana penerima remisi bervariasi mulai dari 15 hari hingga dua bulan.
Era mengatakan remisi merupakan hak yang diberikan oleh Kemenkumham kepada para narapidana Haris menjelaskan remisi merupakan hak yang diberikan oleh Kemenkumham terhadap narapidana yang sejauh ini berkelakuan baik.
"Narapidana yang mendapatkan remisi adalah mereka yang berkelakuan baik, taat pada aturan, serta aktif mengikuti kegiatan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rutan," jelasnya.
Pihak Lapas berharap remisi yang diperoleh kali ini bisa menjadi motivasi bagi warga binaan agar selalu berkelakuan baik sehingga bisa diusulkan kembali untuk menerima remisi di masa depan.
Selain itu Lapas Padang juga membuka layanan kunjungan langsung bagi keluarga yang ingin menjenguk WBP sembari membawa makanan atau minuman saat Lebaran.
