Arosuka (ANTARA) - Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda diwakili Sekda Kabupaten Solok Medison melantik Armen Ap. M.M sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok.
Sekda Kabupaten Solok Medison di Solok Senin mengatakan ada beberapa point penting yang akan kami sampaikan kepada Kepala Dinas yang baru dalam mengemban amanah baru.
Sebagaimana yang disampaikan bupati Solok bahwa pariwisata merupakan salah satu program unggulan yang menjadi prioritas kita bersama untuk membangkitkannya.
Tentunya, ini membutuhkan penanganan dan keseriusan dari kepala Dinas dan seluruh tim.
Jabatan Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan ini cukup lama di PLT kan, dan dengan di lantiknya Kepala Dinas yang baru, point yang ingin kami sampaikan.
Pertama, tentang Kepemilikan Aset, tuntaskan segala yang berkaitan dengan aset kita seperti Alahan Panjang Resort, Tanah dan lainnya.
Kedua, pariwisata merupakan sektor unggulan dan aset untuk pendapatan daerah, bangun kolaborasi dengan SKPD terkait (BKD)
"Hari ini banyak sekali potensi PAD kita, di tandai dengan banyaknya usaha baru yang tumbuh pasca pandemi dan banyak yang belum tersentuh," ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan tentu kita tidak bisa hanya membebankan kepada masyarakat untuk membayar pajak, tetapi juga ada upaya yang komprehensif yang kita lakukan untuk memberikan stimulus kepada mereka.
"Apa yang bisa kita lakukan, pelayanan seperti apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat, sehingga potensi pendapatan dari sektor pariwisata bisa kita genjot," katanya.
Selain itu, pariwisata juga untuk Mengangkat harkat dan martabat Kab. Solok melalui event-event yang di adakan, ini bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Kabupaten Solok layak diperhitungkan sebagai tujuan wisata utama.
Kita Solok punya segalanya, tetapi untuk Sumbar kita masih kalah bersaing dengan Kabupaten dan Kota lainnya.
Solok dengan beberapa destinasi wisata yang sudah muncul, ini butuh sentuhan kita bersama.
Ini juga tantangan untuk pejabat dilantik agar bagaimana membangkitkan sektor pariwisata kita.