PadangĀ (ANTARA) - Komisaris PT Mitra Kerinci Iriana Ekasari mengungkapkan bahwa permintaan teh hijau di pasar global mulai meningkat pasca COVID-19 hingga 10 persen karena meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan manfaat teh hijau untuk kesehatan, dan banyaknya penelitian tentang teh hijau.
Iriana Ekasari dalam seminar ilmiah sehat bersama teh hijau kepada mahasiswa Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat, di Padang, Senin mengatakan generasi milenial dan generasi Z lebih peduli dan memiliki kesadaran untuk memiliki pola hidup sehat, produk yang alami dan perawatan alam, jauh lebih tinggi dari generasi sebelum mereka.
"Ini semua bisa di deliver oleh teh hijau, karena ada keunggulan dari teh hijau yang bisa memenuhi kebutuhan pasar generasi milenial dan generasi Z yang mencapai 50 persen dari populasi di Indonesia. Selain itu juga meningkatnya income masyarakat menyebabkan meningkatnya permintaan teh hijau yang berkualitas," terangnya.
Iriana menambahkan anak muda yang berkumpul di coffe shop, tidak semuanya ingin mengonsumsi kopi, namun juga mengonsumsi teh yang berkualitas.
Hanya saja, menurutnya belum ada pihak yang melayani untuk penyediaan teh yang berkualitas tersebut.
“Kopi dulu juga gitu, Starbuck pertama masuk ke sini gerai itu, orang umum berpikir apa bisa menjual kopi begitu mahal, tapi nyatanya setiap tahun kita lihat gerainya bertumbuh ada dimana-mana. Jadi itu juga yang membangun kepercayaan diri kita bahwa sebenarnya kita wajib menyediakan alternatif minuman sehat ini untuk generasi muda kita,” jelasnya.
PT. Mitra Kerinci sudah memproduksi teh sejak tahun 1990 dan menyuplai semua merek teh hijau yang ada di Indonesia.
Selama ini teh hijau PT. Mitra Kerinci sudah di pasarkan untuk pasar global seperti Maroko dan Mesir, namun sekarang teh hijau yang mereka produksi juga membidik pasar lokal.
Guru Besar Universitas Andalas Prof.Dr. dr. Hj. Rizanda Machmud M, Kes, menjelaskan teh hijau memiliki banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya kandungan antioksidan yang mengandung polifenol untuk mencegah kanker.
Selain itu teh hijau juga memiliki kadar vitamin C dan E untuk meningkatkan imunitas tubuh dan memperbaiki kulit, dan mampu menurunkan berat badan.
“Nanti pada jangka waktu panjangnya ini akan memperbaiki kualitas hidup dari masyarakat, jadi penting banget manfaatnya, sehingga minuman ini menjadi populer sudah lama di China, India, Jepang. Kita sebaiknya warga Sumbar juga perlu mengonsumsi teh ini karena adanya manfaat itu,, apalagi kita punya perkebunannya,” sebutnya.
Ia menjelaskan tata cara minum teh terbaik adalah dengan tidak menyeduh teh dengan suhu 100 derajat celcius, namun diseduh pada suhu 70 hingga 80 derajat celcius, dan diminum selagi masih hangat.
“Teh jangan sampai bermalam diminum karena sudah tidak bagus lagi anti oksidannya, dan sudah teroksidasi sehingga tidak baik bagi tubuh,” katanya
Ia menambahkan mengonsumsi teh sebaiknya tidak ditambah dengan gula, namun dapat ditambah dengan madu, perasan jeruk/lemon, atau ditambah susu yang berguna untuk mengikat zat yang tidak berguna dalam kandungan teh.
Berita Terkait
PLN Sumbar bantu percepat implementasi pelabuhan hijau Pelindo
Kamis, 18 April 2024 5:14 Wib
Suplai daya 3,4 MVA, PLN dukung Pelindo Teluk Bayur jadi pelabuhan hijau
Rabu, 17 April 2024 18:32 Wib
PLN Indonesia Power dan China Energysepakat kaji pengembangan energi hijau skala besar di Sulawesi
Senin, 25 Maret 2024 22:45 Wib
BRIN: Sastra hijau bentuk keberpihakan penulis pada lingkungan
Kamis, 21 Maret 2024 17:08 Wib
Gunakan REC PLN, kini produk katoda tembaga Freeport jadi produk hijau berdaya saing tinggi
Selasa, 12 Maret 2024 19:18 Wib
PLN ajak mahasiswa Unand bersiap hadapi transisi energi hijau
Kamis, 29 Februari 2024 17:39 Wib
Pemkot Solok galakan pemanfaatan gang hijau untuk ketahanan pangan
Sabtu, 24 Februari 2024 16:24 Wib
Pakar ingatkan transisi ekonomi hijau bisa picu inflasi
Senin, 22 Januari 2024 15:14 Wib