Mitra Kerinci terus gencarkan pasarkan green tea tingkat lokal dan internasional

id Teh Hijau, green tea, mitra kerinci, kebun teh

Mitra Kerinci terus gencarkan pasarkan green tea tingkat lokal dan internasional

CEO PT Mitra Kerinci Arief Maulana Yamin sedang mengenalkan produk green tea di arena Rakernas Indonesia Marketing Association (IMA) di Padang. (ANTARA/Siri Antoni/23)

Padang (ANTARA) - PT. Mitra Kerinci salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggencarkan pemasaran green tea atau produk olahan teh hijau ke masyarakat wilayah Sumatera Barat, selain tujuan pasar ekspor ke sejumlah negara.

"Gencarnya pemasaran dan mengenalkan produk green tea di pasar lokal, khusus di wilayah Sumatera Barat, bagian BUMN hadir di tengah masyarakat," kata CEO PT Mitra Kerinci Arief Maulana Yamin kepada Antara di Padang, Rabu.

Konsep pemasaran dengan membuka outlet di Mall, pusat perbelanjaan oleh-oleh dan cafe-cafe di Kota Padang, guna menyosialisasikan produk BUMN ke masyarakat.

Selain itu, juga memanfaatkan momentum pameran-pameran pada event-event nasional yang digelar di Sumbar, terbaru saat pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Indonesia Marketing Association (IMA).

Arief menyebutkan, pihak juga sudah berkerja sama dengan Perguruan Tinggi Universitas Andalas untuk sosialisasi secara masif.

Tujuan mengenalkan produk green tea pasar lokal, kata dia, mengingat produk teh hijau dari kaki Gunung Kerinci Solok Selatan ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Apalagi, masyarakat di Sumatera Barat selalu dihadapkan dengan mengkonsumsi makanan yang syarat lemak tinggi, misalnya santan. "Insyaallah dengan minum green tea, bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat,"ujarnya.

Menyinggung harga jual green tea --sudah dikemas--sangat terjangkau bagi masyarakat, hanya saja masih kurang masyarakat yang paham akan khasiatnya untuk kesehatan.

"Karenanya kita terus dimaksimalkan sosialisasi dengan menggandeng akademisi, dan pemasaran melibatkan banyak mitra,"katanya.

Kini kebun PT Mitra Kerinci rata-rata memproduksi pucuk teh hijau mencapai 60 ton dalam sehari untuk diolah menjadi produk green tea dalam memenuhi permintaan pasar ekspor dan lokal.

Arief mengungkapkan, pasaran ekspor sebelum COVID-19 telah dilakukan ke beberapa pasar Asia, Timur Tengah, pasar Eropa. Saat terjadi pasar ekspor memang tidak terlalu gencar.

Namun, pasca COVID-19 sudah ada lagi permintaan ekspor spesial green tea ke pasar Taiwan dan Spanyol dengan volume sekitar delapan ton.

"Kita juga sedang mengembangkan untuk kesehatan, agar masyarakat dalam negeri bisa menikmati juga, bukan hanya untuk luar negeri,"ujarnya.*