74 nagari tampilkan adat kebudayaan dalam meriahkan HUT ke-110 Kabupaten Solok

id Pawai budaya, HUT Kabupaten Solok,budaya minang

74 nagari tampilkan adat kebudayaan dalam meriahkan HUT ke-110 Kabupaten Solok

Atraksi seni tradisi masing-masing nagari meriahkan Pawai budaya dalam rangka merayakan HUT Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang ke-110 tahun (ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Solok)

Solok, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, melaksanakan kegiatan pawai budaya dalam rangka memeriahkan peringatan hari jadi ke-110 Kabupaten Solok bertempat di lapangan Masjid Islamic Center Koto Baru, Kecamatan Kubung, Selasa.

Pawai budaya tersebut diikuti oleh 74 nagari di Kabupaten Solok dengan menampilkan adat kebudayaan di masing-masing nagari yang diadakan mulai dari kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Solok menuju kawasan Masjid Islamic Center Koto Baru dengan jarak sekitar 500 meter.

Bupati Solok Epyardi Asda mengapresiasi antusiasme ratusan masyarakat yang berjejer di pinggir jalan untuk menyaksikan langsung arak-arakan seni budaya tersebut. Bahkan tidak sedikit yang mengabadikan momen tersebut.

Beragam seni dan tradisi nagari meramaikan pawai budaya pada HUT ke-110 Kabupaten Solok tersebut. Pawai itu mencerminkan kekayaan budaya daerah dengan lima danau di daerah itu.

Beragam atraksi dipertontonkan oleh masing-masing perwakilan nagari. Dari pencak silat, tari piring hingga aneka musik tradisional yang berakar pada budaya lokal masing-masing.

Dalam pawai budaya itu Bupati Solok Epyardi Asda juga turut menyambut iring-iringan dari tribun di depan eks kampus UMMY Solok. Bupati bahkan mengenakan pakaian adat, begitu juga ketua TP-PKK Emiko Epyardi Asda.

Tidak sedikit juga peserta yang menghampiri langsung Bupati Solok untuk memberikan penghormatan.

Momen itu menjadi cerminan kedekatan bupati dengan masyarakat dan perangkat nagari.

"Pada hari ini memang kita melaksanakan kegiatan pawai budaya ini dengan penuh kesederhanaan. Namun saya yakin dibalik itu ada rasa kebersamaan dan kebanggaan bagi diri kita masing-masing," ucap dia.

Epyardi mengaku sangat bangga dengan kekayaan adat dan seni budaya yang ada di Kabupaten Solok. Bahkan masing-masing nagari memiliki budaya khas masing-masing.

“Walau sangat sederhana, tapi kental akan makna kebersamaan. Masyarakat datang dari seluruh penjuru daerah. Hal ini menandakan masyarakat sangat cinta dan peduli dengan daerah,” kata dia.

Epyardi meminta agar seluruh nagari lebih memfokuskan anggaran dalam pemberdayaan masyarakat. Sementara, untuk pembangunan infrastruktur menjadi fokus bagi pemerintah daerah.

Ia berharap semoga ke depannya adat salingka nagari di Kabupaten Solok bisa lebih dilestarikan.