Painan (ANTARA) - Pemkab Kabupaten Pesisir Selatan minta masyarakat agar tetap mempertahankan populasi sapi lokal yang ada dengan tujuan agar populasi atau keberadaan sapi lokal pesisir tetap lestari dan tidak punah karena kian ketatnya persaingan perdagangan sapi pedaging impor, merupakan tanggung jawab bersama yang harus dimiliki oleh masyarakat peternak.
Harapan itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, Senin (13/2) ia mengatakan bahwa sapi lokal pesisir telah tercatat sebagai salah satu dari lima jenis sapi asli di Indonesia.
"Karena sapi lokal ini memiliki keunggulan, maka harus tetap dijaga kelestariannya. Sebab melalui keunggulan itu sapi lokal pesisir yang berasal dari daerah ini banyak diminati oleh masyarakat untuk dikonsumsi," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa sekarang Pessel juga telah tercatat sebagai salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar di Sumbar.
"Agar sebagai daerah pemasok juga memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada jenis sapinya, sehingga keberadaan sapi lokal yang ada di Pessel yang juga tercatat sebagai salah satu dari lima jenis sapi asli Indonesia, tidak boleh punah,"tambahnya.
Dia menjelaskan agar harapan itu benar-benar terwujud, sehingga upaya yang dilakukan pihaknya tidak saja melalui sistem Inseminasi Buatan (IB) sperma pejantan berkualitas, tapi juga melalui pengembangan kawasan khusus plasma nutfah sapi pesisir.
"Melalui upaya itu, sehingga populasi sapi asli pesisir masih bisa bertahan sebesar 65 persen dari sekitar 86,000 ekor total jumlah sapi yang ada saat ini di Pessel," ujarnya.
Dijelaskan lagi bahwa untuk meningkatkan nilai tawar serta juga jaminan harga sapi pedaging sesuai pasaran, daerah itu juga telah memiliki 1 unit pasar ternak di Nagari Lakitan Timur Kecamatan Lengayang.
"Saya berharap keberadaan pasar ternak ini benar-benar akan menjadi jaminan bagi masyarakat peternak agar harga sapi yang mereka jual sesuai dengan harga pasar," tutupnya