Batusangkar, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat terus berupaya mengoptimalkan pengurangan sampah melalui Program 3 R yakni mengurangi, menggunakan ulang, dan daur ulang sampah.
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Tanah Datar Nofi Henri di Batusangkar Jumat, mengatakan melalui program 3R tersebut nantinya akan memicu berdirinya bank sampah di nagari-nagari.
"Kami optimalkan pengelolaan sampah dengan program 3R, sampah organik dan anorganik dipisah, baru dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," katanya.
Ia mengatakan, di Kabupaten Tanah Datar saat ini sudah ada sekitar 27 bank sampah, sebanyak 23 sudah memiliki Surat Keputusan (SK) pembentukan.
Selain memicu terbentuknya bank sampah, pemilihan sampah organik dengan anorganik juga diyakini bisa menjadi pendorong ekonomi.
Seperti barang bekas, kerajinan dari tas plastik, dan budidaya maggot yang saat ini menjadi salah satu utama pakan ternak unggas yang bernilai jual tinggi.
"Sekarang seperti budidaya maggot itu adalah usaha yang sangat menguntungkan namun belum ada hilirisasinya. Maka peran nagari yang akan mengontrol nanti," kata Nofi.
Ia mengatakan, sebagai wujud serius pemerintah dalam penanganan sampah, ia mengharapkan kolaborasi dari semua pihak bahkan hingga di pemerintahan di nagari.
Sebab, saat ini, belum semua Kecamatan dan Nagari di Kabupaten Tanah Datar dilakukan pengangkatan sampahnya oleh Dinas Perkim LH karena keterbatasan sarana prasarana dan tenaga kebersihan.
"Kita minta peran nagari, kalau bisa tiap hari diambil, pihak nagari juga bisa menarik retribusi atau membayar Rp120 ribu per satu konteinernya," katanya. (*)